Sarana Wisata Dunia Bawah Air di Pantai Teluk Penyu Jawa Tengah Dengan Pendekatan Analogi Biota Perairan Sebagai Penentu Bentuk Bangunan
Abstract
Di Perairan yang meliputi sekitar 75 persen dunia kita ini, hiduplah
populasi besar binatang yang jumlah keseluruhannya hampir tidak kita
sadari. Binatang penghuni air ini berenang, bergeliat-geliut, merangkak
dan mengapung di mana-mana. Jutaan ikan berkerumun di planet ini,
berbiak, tumbuh, hidup dan mati di segala tempat, mulai dari genangan air
dan kolam hingga samudera luar. Tidak ada satu pun jenis mahluk yang
dapat menandingi keanekaragaman ukuran dan bentuk ikan yang mulai
dari binatang-binatang sangat kecil hingga mahluk raksasa yang panjangnya
15 meter. Dan di antara segala mahluk vertebrata dunia, ikanlah yang
paling tua, sebab ikan telah menghuni perairan berabad-abad sebelum
ikan pertama memberanikan diri keluar dari air dan pindah ke daratan
untuk memulai proses evolusi yang panjangdan perlahan-lahan.
Ikan-ikan ini dan habitat hidupnya akan mengalami kepunahan akibat
eksploitasi yang dilakukan manusia secara berlebihan tanpa adanya
penanganan yang serius dalam menjaga kelestariannya. Untuk itu perlu
dipikirkan bagaimana menyadarkan manusia dalam menghargai kekayaan
perairan demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Sarana wisata bawah air, merupakan salah satu alternatif untuk menyadar
kan manusia tentang kehidupan perairan yang perlu dilestarikan ini.
Dengan koleksi biota perairan yang beraneka ragam serta penyajian yang
menarik dan mudah dipahami, diharapkan akan menimbulkan kesadaran
untuk melestarikan kekayaan biota dan habitat perairan.
Dengan memanfaatkan unsur-unsur kehidupan perairan, sebagai dasar
dalam penentuan konsep perencanaan dan perancangan, diharapkan
bangunan ini dapat menyatu dengan kehidupan perairan, baik visual
bangunan maupun suasana ruangnya, sehingga sasaran dan tujuan dapat
dicapai
Collections
- Architecture [3648]