Show simple item record

dc.contributor.authorAndi Prima, 99511313
dc.contributor.authorFauzan Aprilianor, 99511335
dc.date.accessioned2020-06-05T09:33:41Z
dc.date.available2020-06-05T09:33:41Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21064
dc.description.abstractMengingat hampir semua bangunan itu dibuat di atas atau di bawah permukaan tanah, maka harus dibuat fondasi yang dapat memikul beban bangunan untuk kemudian meneruskannya ke tanah. Syarat dari suatu desain fondasi adalah tidak boleh terjadi kegagalan daya dukung tanah (hearing failure) dan tidak boleh terjadi penurunan berlebihan (excessive settlement). Oleh karena itu berbagai cara perbaikan kondisi tanah sering dilakukan, diantaranya adalah stabilisasi kimia, salah satunya dengan stabilisasi kapur. Biasanya dilakukan dengan cara pencampuran kapur dan tanah yang kemudian dihamparkan, cara ini di lapangan sulit pelaksanaannya, sehingga diperlukan cara lain yang lebih praktis yakni dengan menggunakan kolom kapur. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap prosentase berat kering kapur pada lime column 0 %, 8 %, 12 %, 20 %, dan 100 %, untuk lime column dengan tinggi 30 cm (end bearing) yang mempunyai tahanan ujung terjadi peningkatan prosentase perubahan settlement sebesar 65,158 % untuk sampel yang diuji pada 0 jam dan 66,873 % untuk sampel yang diuji pada 48 jam. Untuk lime column dengan tinggi 20 cm (skin friction) terjadi peningkatan prosentase perubahan settlement sebesar 12,475 % untuk sampel yang diuji pada 0 jam dan 57,962 % untuk sampel yang diuji pada 48 jam. Dari hasil diatas terlihat bahwa settlement pada lime column dengan tinggi 30 cm lebih kecil daripada settlement pada lime column dengan tinggi 20 cm, contohnya pengujian pada 0 jam untuk prosentase kapur 100 % dengan tinggi kolom kapur 30 cm terjadi settlement sebesar 5,195 cm sedangkan pada tinggi kolom kapur 20 cm terjadi penurunan sebesar 13,050 cm, hal ini disebabkan oleh adanya tahanan ujung (end bearing pile) sehingga penurunan yang terjadi lebih kecil . Terjadi proses kimia antara kapur, air dan udara yang ada di dalam tanah lempung pada sampel lime column, air dan udara yang merupakan coagulan dari kapur membantu proses penggumpalan (flocculation) yang terjadi pada lime column, serta terjadi reaksi pozzolanic akibat adanya curring time. Kata kunci: time columnen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Eksperimenen_US
dc.subjectPerubahan Hubunganen_US
dc.subjectLoad - Displacement Tanahen_US
dc.subjectPenggunaan Limp Columnen_US
dc.titleStudi Eksperimen : Perubahan Hubungan Load - Displacement Tanah pada Penggunaan Limp Columnen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record