Analisis Penggunaan Agregat Batu Kapur Asal Gunung Kidul pada Campuran Beton Aspal untuk Lalulintas Sedang
Abstract
Pertumbuhan lalulintas yang terus meningkat menimbulkan tuntutan
prasarana transportasi yang meningkat pula. Ketersediaan bahan material untuk
konstruksi lapis perkerasan harus dapat mencukupi kebutuhan dan memenuhi
persyaratan demi kelangsungan pembangunan prasarana transportasi.
Dalam penelitian ini dicoba memanfaatkan bahan material berupa batu
kapur (bedhes) asal Gunung Kidul pada campuran beton aspal sebagai bahan
alternatif untuk konstruksi beton aspal yang lebih ekonomis tetapi masih memenuhi
persyaratan yang dipergunakan.
Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 4,5 %, 5,0 %, 5,5 %, 6,0 %, 6,5
% dan variasi campuran agregat antara batu pecah (Bp) dan batu kapur (Bk)
adalah Bp:Bk 100%:0%, Bp:Bk 0%:100%, Bp:Bk=33,33%:66,67%,
BP:Bk=66,67%:33,33%, dan Bp:Bk=50%:50%. Benda uji yang telah dibuat,
kemudian dites dengan alat Marshall untuk mengetahui nilai stabilitas dan flownya,
selanjutnya dilakukan analisis stabilitas, kelelehan dan analisis kerapatan
rongga. Untuk mengetahui pecahnya agregat dalam campuran dilakukan tes
ekstraksi. Disamping itu benda uji yang optimum juga diteliti secara Immersion Test.
Faktor yang berpengaruh terhadap nilai stabilitas, nilai flow dan Marshall
Quotient adalah tekstur permukaan dari batu kapur yang relatif lebih halus
daripada batu pecah yang dapat menurunkan interlocking pada campuran beton
aspal. Nilai VITM dan VFWA dipengaruhi oleh tingkat degradasi batu pecah yang
lebih tmggi bila dibanding batu kapur sehingga dapat mengisi rongga dalam
campuran. Berat jenis yang berbeda antara batu kapur dan batu pecah berpengaruh
pada nilai density-nya.
Benda uji yang optimum diambil dari variasi campuran agregat Bp:Bk =
33.33%:66.67% dengan kadar aspal optimum 6,25% karena variasi tersebut
mengandung batu kapur terbanyak dalam campuran beton aspal yang memenuhi
persyaratan Bina Marga 1987.
Collections
- Civil Engineering [4205]