Penempatan Posisi Efektif Redaman Tunggal untuk Mengurangi Resiko Structural Pounding pada Bangunan Bertingkat Lima
Abstract
Structural pounding adalah salab satu kerusakan yang diakibatkan oleh
gempa bumi. Perbedaan karakteristik dinamik pada dua bangunan yang berdekatan
membuat dua bangunan tersebut bergetar pada fase yang tidak sama. Salah satu cara
untuk mengurangi resiko structural pounding adalah dengan memperkecil simpangan
maksimum relatif yang terjadi.
Dalam penelitian ini, alat peredam tunggal tambahan digunakan untuk
memperkecil simpangan relatif. Dicoba 5 variasi perletakan redaman tunggal dan satu
variasi tanpa peredam tambahan pada model struktur lima lantai. Peredam yang
digunakan adalah MR Damper.
Hasil yang diperoleh dari penelitian numeris dengan simulasi komputer ini
adalah sebagai berikut, posisi tanpa peredam tambahan simpangan yang terjadi
sebesar 10,2746 cm. Pada posisi MK Damper pada tingkat pertama simpangan terjadi
sebesar 7,5943 cm, terjadi pengurangan sebesar 26,0863%. Jika MK Damper
diletakkan pada tingkat kedua maka simpangan yang terjadi sebesar 7,9346 cm,
berkurang 22,7746%. Pada perletakkan MK Damper pada tingkat ketiga diperoleh
simpangan sebesar 4,9768cm berarti berkurang sebesar 51,562%. Untuk perletakkan
MK Damper pada tingkat keempat diperoleh simpangan sebesar 6,7752 cm atau
berkurang sebesar 34,0586%. Sedangkan perletakkan MR Damper pada tingkat kelima
simpangan yang terjadi sebesar 7,0986cm atau berkurang 30,928%. Kesimpulan yang
dapat diperoleh adalah (1) simpangan dapat dikurangi dengan memasang MK Damper,
(2) mode yang paling berpengaruh mode kesatu, dan (3)penempatan posisi MR
Damper yang paling efektif jika peredam diletakkan pada tingkat ketiga.
Collections
- Civil Engineering [4215]