Show simple item record

dc.contributor.authorZamroni, 86310079
dc.contributor.authorJoko Marlindo, 94310129
dc.date.accessioned2020-06-05T00:45:33Z
dc.date.available2020-06-05T00:45:33Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/21042
dc.description.abstractBagian lapis keras yang mendapat perhatian khusus adalah lapis permukaan, karena lapis ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan selama penggunaan jalan. Split Mastic Asphalt (SMA) adalah salah satu jenis lapis keras yang sedang dikembangkan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi penggunaan pasir putih sebagai pengganti agregat halus pada Split Mastic Asphalt grading 0/11 ditambah serat selulosa terhadap karakteristik campuran, yang ditinjau dari nilai-nilai stabililas, kelelahan (flow), kepadatan/kerapatan (density), VITM, VFWA dan Marshall Quotient. Hasilnya dibandingkan dengan campuran SMA yang memakai agregat halus pasir biasa. Bahan yang digunakan adalah berupa agregat kasar, agregat halus dan filler (abu batu) hasil stone crusher PT. Perwita Karya, Yogyakarta. Agregat halus pengganti digunakan pasir putih hasil pemecahan batu gunung kapur, yang berasal dari stone crusher di Desa Giri Harjo, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta. Aspal AC 60-70 dan serat selulosa CF 31500 (eks. PT. Saranaraya Reka Cipta Jakarta) juga dari PT. Perwita Karya Yogyakarta. Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 5,5%; 6%; 6,5%; 7%; 7,5%, kadar serat selulosa adalah 0 3% dan kadar aspal optimum yang dicapai adalah 6,25% untuk campuran dengan agregat halus pasir putih dan 6,75% untuk campuran dengan agregat halus pasir biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai stabilitas, kelelahan (ftow), kepadatan (density), VITM dan Marshall Quotient., untuk campuran yang menggunakan agregat halus pasir putih relatif lebih rendah dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat halus pasir biasa. Sebaliknya nilai VFWA untuk campuran yang menggunakan agregat halus pasir putih, lebih tinggi dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat halus pasir biasa sehingga dengan demikian campuran yang menggunakan agregat halus pasir putih membutuhkan kadar aspal lebih kecil dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat halus pasir biasa. Pasir putih dapat menjadi alternatif pengganti agregat halus yang diminakan pada campuran Split Mastic Asphalt (SMA) ditambah serat selulosa, karena dapat memenuhi spesifikasi karakteristik yang disyaratkan oleh Bina Marga.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEvaluasi Penggunaan Pasir Putihen_US
dc.subjectPenggantil Agregat Halusen_US
dc.subjectSplit Mastic Asphalt (SMA)en_US
dc.subjectGrading 0/11en_US
dc.subjectKarakteristik Campuranen_US
dc.titleEvaluasi Penggunaan Pasir Putih sebagai Penggantil Agregat Halus pada Split Mastic Asphalt (SMA) Grading 0/11 terhadap Karakteristik Campuranen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record