Kuat Lentur Gelagar Pelat Penampang Kotak tanpa Pengaku Transversal
Abstract
Gelagar pelat adalah struktur lentur tersusun yang badan mempunyai rasio
tinggi terhadap tebal (h tw) cukup besar sehingga masalah tekuk membatasi
kapasitasnya. Gelagar penampang kotak lebih kaku dibandingkan dengan gelagar
penampang I, karena diproporsikan sayap menumpu pada kedua sisi badannya.
Penelitian eksperimental menggunakan tiga benda uji dengan spesifikasi,
panjang total 4800 mm, menggunakan pelat dengan tebal 2 mm baik pada sayap
dan badan. Untuk tinggi ( h ) masing-masing benda uji bervariasi yaitu 400 mm,
500 mm, 600 mm sedangkan untuk lebar ( b ) masing-masing benda uji tetap yaitu
200 mm dan profil L30x30x3 digunakan sebagai pengaku dukung. Bertujuan
untuk mendapatkan kurva hubungan beban-lendutan (P-∆) beban-tinggi badan
(P-h), momen-kelengkungan (M-∅), nilai koefisien tekuk (k), nilai tegangan kritis
(Fcr), rasio momen nominal dengan momen leleh (Mn My) dan nilai kekakuan
lentur (El) serta daktilitasnya (ε ).
Hasil penelitian eksperimental ini diperoleh bahwa semakin tinggi badan
(h) pada benda uji maka lendutan yang terjadi semakin kecil, beban yang ditahan
semakin meningkat, kelengkungan yang terjadi semakin kecil, nilai koefisien
tekuk (k) pada badan semakin meningkat dan berbanding terbalik dengan nilai
koefisien tekuk (k) pada sayap, nilai tegangan kritis (Fcr) semakin menurun, rasio
momen nominal terhadap momen leleh (Mn My) semakin menurun, kekakuan
lentur (EI) semakin meningkat dan daktilitasnya (ε) semakin menurun. Dan
penelitian ini didapatkan bahwa semakin besar rasio (h t) maka lentur yang terjadi
pada gelagar pelat penampang kotak tanpa pengaku transversal lebih kecil
dibandingkan nilai rasio (h t) rendah.
Kata Kunci = beban-lendutan, momen-kelengkungan, koefisien tekuk,
tegangan kritis, momen nominal-momen leleh.
Collections
- Civil Engineering [4192]