dc.description.abstract | Dusun Kergan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu dusun yang terletak di wilayah kaki Gunung Merapi. Dimana semua penduduknya untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya menggunakan air tanah karena di Dusun tersebut tidak ada instalasi air besih dari PDAM. Air tanah yang berasal dari sumur gali sebagian besar berwarna kuning kecoklatan sehingga hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar sumur di wilayah tersebut telah tercemar atau mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn). Akibat yang ditimbulkan dari kandungan Fe dan Mn yang tinggi dalam air antara lain dapat menimbulkan bau dan rasa logam pada air tersebut serta dapat menimbulkan noda-noda pada pakaian. Untuk itu air yang mengandung Fe dan Mn sebelum di konsumsi sebaiknya diolah terlebih dahulu. Salah satu pengolahan air yang tercemar Fe dan Mn yaitu menggunakan filter cepat dengan media karbon aktif (arang aktif) dari tempurung kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efisiesi karbon aktif granular dalam menurunkan kandungan Fe dan Mn dalam air tanah.
Penelitian ini menggunakan filter karbon aktif granular dengan variasi ketebalan media 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm, 90 cm, 100 cm dan variasi waktu pengaliran 0 menit, 30 menit, 60 menit dan 90 menit dilakukan di laboratorium kualitas lingkungan Universitas Islam Indonesia dengan air baku berasal dari sumur Bapak Muhadi di Dusun Kergan. Air sampel dianalisis untuk mengetahui besarnya kandungan Fe dan Mn sebelum dan sesudah penyaringan, sehingga diketahui efisiensi penurunan kandungan Fe dan Mn.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa filter karbon aktif sangat efektif dalam menurunkan kandungan Fe dan Mn dalam air tanah, hal ini dapat dilihat dari efisiensi penurunan setelah proses penyaringan yaitu mencapai 93,052 % untuk: kandungan Fe dan 89.711 % untuk: kandungan Mn dalam air tanah. | en_US |