Show simple item record

dc.contributor.authorChairur Roziqin, 02511230
dc.date.accessioned2020-06-02T07:43:18Z
dc.date.available2020-06-02T07:43:18Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20925
dc.description.abstractKota Bandar Lampung sebagai Ibukota Propinsi Lampung telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Perkembangan yang pesat tersebut tidak terlepas dari fungsi Kota Bandar Lampung dalam konteks pertumbuhan wilayah Propinsi Lampung sebagai pusat pemerintahan propinsi, pusat perdagangan regional, pusat pelayanan transportasi regional, pusat pendidikan dan kebudayaan regional. Sesuai dengan perkembangan kota Bandar Lampung, maka salah satu aspek dari tingkat perkembangan kota dengan segala kegiatannya, yaitu diikuti oleh meningkatnya volume lalulintas kendaraan dari segi intensitas maupun karakteristiknya. Dalam konteks tersebut, studi ini bertujuan mencari suatu model dari distribusi perjalanan kendaraan antar zona di kota Bandar Lampung. Dengan model tersebut diupayakan agar dapat mengekspresikan karakteristik distribusi perjalanan yang dipengaruhi oleh jarak, biaya perjalanan dan konektivitas. Wilayah studi dibagi atas beberapa zona yang berbasis pada batas-batas berdasarkan wilayah adiministrasi, tata guna lahan serta memperhatikan batas-batas alam yang ada di kota Bandar Lampung (25 Zona). Pemodelan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Gravity Model Multi-Proportional Fitting. Tahapan pemodelan yang dilakukan meliputi uji korelasi dan kalibrasi model, kemudian hasilnya diuji dengan penentuan koefesien determinasi (R²) yang paling tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik faktor jarak dan biaya perjalanan memenuhi bentuk umum persamaan yang menggambarkan bahwa semakin rendah biaya atau jarak perjalanan, maka jumlah perjalanan yang di timbulkan akan semakin tinggi. Sedangkan karakteristik faktor konektivitas tidak memenuhi bentuk umum, dimana hasil analisis menunjukkan semakin tinggi derajat keterhubungan antar zona (konektivitas), jumlah perjalanan yang akan terjadi akan semakin kecil. Pengembangan model awal terhadap faktor jarak, biaya perjalanan dan konektivitas menghasilkan suatu hasil yang relatif memuaskan di bandingkan dengan model alternatif, yaitu 53,56 % (R² = 0,5356) distribusi perjalanan di kota Bandar Lampung dipengaruhi oleh jarak, biaya perjalanan dan derajat keterhubungan antar zona (konektivitas).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Jaraken_US
dc.subjectBiaya Perjalananen_US
dc.subjectKonektivitas Antar Zonaen_US
dc.subjectDistribusi Perjalananen_US
dc.subjectKota Bandar Lampungen_US
dc.titlePengaruh Jarak, Biaya Perjalanan dan Konektivitas Antar Zona terhadap Distribusi Perjalanan di Kota Bandar Lampungen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record