Show simple item record

dc.contributor.advisorHanindya Kusuma Artati, S.T., M.T..,
dc.contributor.authorHary Wahyudi Herman, 13511301
dc.date.accessioned2020-05-26T22:26:13Z
dc.date.available2020-05-26T22:26:13Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20780
dc.description.abstractJembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Jembatan Sirnoboyo adalah merupakan akses Jalan Nasional Glonggong – Pacitan – Hadiwarno – Bts Kab. Trenggalek. Tujuan diadakannya proyek embangunan jembatan Sirnoboyo ini adalah untuk melengkapi bagian dari jalur lintas selatan khususnya di Kabupaten Pacitan. Di dalam pembangunan suatu proyek konstruksi, pondasi adalah hal yang paling penting dikarenakan berfungsi untuk meneruskan beban struktur diatasnya ke lapisan tanah dibawahnya. Peneliti dalam kasus ini ingin menganalisis pondasi tiang pancang dan tiang bor pada pilar 2 jembatan sirnoboyo, sehingga dapat menghasilkan pemilihan pondasi yang efektif dari hasil analisis antara pondasi tiang pancang dan tiang bor. Di Indonesia, peraturan pembebanan jembatan terbaru yang digunakan adalah pembebanan jembatan SNI 1726 : 2016. Pada kondisi tanah lempung perhitungan daya dukung pondasi tiang ancang menggunakan metode U.S Army Corps dan Tomlinson. Sedangkan untuk perhitunga daya dukung pondasi tiang bor menggunakan metode Reese & Wright dan Skempton sehingga dari empat metode perhitungan berdasarkan hasil Cu uji tanah laboratorium.Peritungan hasil pembebanan jemnbatan (SNI 1725-2016) diperoleh Beban aksial maximal P sebesar 34080,01 kN. Sedangkan hasil analisis kapasitas dukung tiang pancang tunggal metode U.S Army Corps dan Tomlinson didapatkan hasil 1.950,49 kN dan 1.598,26 kN, serta hasil perhitungan daya dukung tiang pondasi bor tunggal metode Reese & Wright dan Skempton sebesa1.458,59 kN dan 1.185,59 kN. Dari hasil perhitungan daya dukung diatas pada jenis pondasi tiang rancang kebutuhan tiang lebih sedikit dibandingkan dengan tiang bor yaitu sebanyak 28 tiang dan 30 tiang, sedangkan pancang hanya membutuhkan 20 tiang dan 24 tiang. Dari hasil kapasitas dukung lok sebesar didapatkan daya dukung lebih besar dari beban aksial yang akan diterima pada pilar 2 sebesar 34.080,01 kN berdasarkan jumlah tiang yang dibutuhkan disetiap metode.en_US
dc.publisheruniversitas islam indonesiaen_US
dc.subjectPondasi Tiang Pancangen_US
dc.subjectPondasi Tiang Boren_US
dc.subjectPembebanan jembatanen_US
dc.titleANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DATIANG BOR PADA TANAH LEMPUNG BERDASARKAN PEMBEBANAN JEMBATAN SNI 1726 : 2016(ANALYSIS OF BEARING CAPACITY OF PILE FOUNDATION AND BORED PILE FOUNDATION ON CLAY SOIL ACCORDING TO SNI 1726:2016)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record