dc.contributor.author | Wahyudin Ciptadi, 97512124 | |
dc.date.accessioned | 2020-05-26T08:56:08Z | |
dc.date.available | 2020-05-26T08:56:08Z | |
dc.date.issued | 2002 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/20768 | |
dc.description.abstract | Sebagai salah satu Propinsi yang telah ditetapkan menjadi Daerah Tujuan Wisata ke XIX, kondisi Daerah Kalimantan Barat secara faktual sebagai tempat daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang dalam pelaksanaannya memerlukan bentuk pelayanan informasi dan promosi dalam bidang pariwisata. Untuk mewujudkannya memerlukan langkah-Iangkah pengenalan atas produk pariwisata melalui Kegiatan pelayanan pariwisata yang didalamnya terdapat pelayanan Informasi dan Promosi dengan kota Pontianak sebagai tempat lokasi Pusaf Informasi dan Promosi Pariwisata Budaya secara terpadu dengan melihat potensi site dan lokasi yang ada.
Adapun permasahan khusus yang dihadapi adalah mengenai masalah penampilan citra bangunan
dengan Preseden Arsitektur Tradisional
Etnis Dayak dan Melayu
dan Fleksibilitas
Ruang Dalam yang
mendukung kegiatan Pameran Pariwisata Budaya.
Citra bangunan yang diungkapkan pada Gedung Pusat Informasi dan Promosi Pariwisata Budaya
melalui analisa dan pendekatan Preseden terhadap Arsitektur Tradisioanl Etnis Dayak dan Melayu dengan
prinsip-prinsip yang melandasi preseden sebagai sebuah gagasan fide melalui 3 (tiga) aspek preseden yaitu : aspek Konseptual, aspek Programatis, aspek Formal &Formatif. Melalui tiga aspek diatas akan menghasilkan
karakteristik/pedoman dan karya arsitektur tradisional
kedua etnis di atas yang dipakai dalam unsur-unsur
yang mempengaruhi didalam konsep perencanaan dan perancangan bangunan.
Sedangkan kegiatan Pameran Pariwisata Budaya didalam satu wadah Kegiatan , diperlukan suatu
pola penataan ruang yang fleksibel (dapat diubah-ubah). Dan diharapkan agar ruang-ruang yang ada dapat
digunakan secara efektif dan efisien, sesuai dengan sifat dan bangunannya. Untuk mewadahi Fleksibilitas
ruang
digunakan pengklasifikasian berdasarkan masing-masing
pola layout ruang yang nantinya akan
dipakai
sebagai
pedoman
terhadap
masalah
utilitas
bangunan
seperti
masalah
sirkulasi, pencahayaan, penghawaan, elektrikal, elemen pembatas ruang, struktur dan akustik ruang. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Gedung Pusat Informasi | en_US |
dc.subject | Promosi Pariwisata Budaya | en_US |
dc.subject | Kalimantan Barat | en_US |
dc.subject | Penampilan Citra Bangunan | en_US |
dc.subject | Preseden Arsitektur Tradisional | en_US |
dc.subject | Etnis Dayak dan Melayu | en_US |
dc.subject | Fleksibilitas Ruang Dalam | en_US |
dc.subject | Mendukung Kegiatan | en_US |
dc.subject | Pameran Pariwisata Budaya | en_US |
dc.title | Gedung Pusat Informasi dan Promosi Pariwisata Budaya Kalimantan Barat Penampilan Citra Bangunan dengan Preseden Arsitektur Tradisional Etnis Dayak dan Melayu & Fleksibilitas Ruang Dalam yang Mendukung Kegiatan Pameran Pariwisata Budaya | en_US |