Fasilitas Komersial Terpadu di Area Pasar Bawah Pekanbaru: Penciptaan Sirkulasi yang Rekreatif dan Integratif Melalui Pengolahan Ruang Dalam dan Ruang Luar
Abstract
Pasar Bawah merupakan sebuah tempat perbelanjaan yang dikelola dan dimiliki oleh Pemerintah Daerah tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan hirarki pelayanan perdagangan, pasar ini diperuntukkan melayani dalam kota dan regional. Di sisi lain semakin kompleksnya kegiatan di Pasar Bawah ini, menyebabkan hampir seluruh area pasar digunakan untuk berdagang. Hal ini berdampak pada kurang tertatanya bangunan pasar. Begitu juga dengan kondisi jalan yang sering macet, sebagai akibat kurangnya area parkir dikawasan tersebut.
Bangunan ini merupakan bangunan satu lantai yang terdiri atas kios, los dan pedagang kaki lima. Jenis bangunan diperkirakan 60% semi permanen dan 40% permanen. Sedangkan jumlah pedagang tiap tahunnya terdapat peningkatan baik berupa pedagang tetap maupun pedagang tidak tetap. Dengan terlihat adanya pedagang dengan barang dagangan yang berupa kebutuhan sekunder, hampir menempati sebahagian ruang pasar yang mana pedagang kebutuhan primer terlihat terdesak hingga keluar pasar. Jalur pergerakan konsumen Pasar Bawah merupakan lintasan linier mengikuti bentuk bangunan dari kios dan los.
Penataan ruang dalam agar tidak padat dan sesak diperlukan pengembangan bangunan secara vertikal. Sedangkan ruang luar, terutama parkir kendaraan yang membutuhkan area parkir berjumlah sekitar 4950 kendaraan per harinya diwadahi dengan gedung parkir. Pelaku kegiatan fasilitas komersial terpadu ini memiliki pola sirkulasi kegiatan yang berbeda-beda. Ruang sirkulasi dapat dikembangkan berdasarkan lebar badan manusia, barang dagangan dan kegiatan yang terjadi dan lain-lain. Berdasarkan kegiatan yang ada dengan memiliki karakteristik berbeda pula, maka perlu adanya penggabungan kegiatan tersebut dengan pengolahan sirkulasi main integritas maupun sub integritas. Selain itu untuk kebutuhan rekreasi pada fasilitas ini, perlu adanya pengolahan sirkulasi rekreatif berupa variasi suasana dan variasi kegiatan. Variasi suasana dilakukan dengan penciptaan taman terbuka baik didalam maupun diluar ruang, yang dilengkapi tempat-tempat duduk, taman, kolam dan lain-lain yang dapat menghilangkan rasa jenuh atau bosan. Sedangkan variasi kegiatan dengan menyediakan fasilitas istrahat di titik lelah berupa fasilitas makan, minum, menonton dan sebagainya.
Konsep yang dicanangkan untuk mengantisipasi fenomena tersebut adalah dengan
mempertimbangkan titik lelah manusia berjalan sekitar 200-300 meter, maka perlu
disediakan kegiatan istirahat pada bangunan fasilitas komersial terpadu. Dalam penciptaan
sirkulasi yang rekreatif dengan memperhatikan kinematika gerak yakni orang bedalan-jalan,
berhenti sejenak, berhenti lama, istirahat dan menikmati view sekeliling. Begitu juga dengan
penciptaan sirkulasi yang integratif pada tempat-tempat kegiatan ini akan dapat
memberikan orientasi dalam bangunan baik berupa ruang terbuka berupa plaza dan
ruang bersama, dengan unsur alamiah yang terkait dengan vegetasi, air dan lain-lain.
Penggabungan kegiatan-kekiatan yang ada berupa kegiatan perbelanjaan, rekreasi dan
gedung parkir dapat dikembangkan dengan pola sirkulasi linier memusat dengan variasi
yang tidak monoton. Hal ini diharapkan mampu menjadi generator yang kuat untuk
menumbuhkan fungsi kegiatan lainnya di sekitar area Pasar Bawah.
Collections
- Architecture [3648]