Show simple item record

dc.contributor.authorRendra Pratama Sugiarta, 95340151
dc.date.accessioned2020-05-15T08:45:58Z
dc.date.available2020-05-15T08:45:58Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20631
dc.description.abstractCitra Profesionalisme dalam Bangunan. Kereta api di Indonesia adalah moda angkutan umum yang memiliki banyak peminat, hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya pengguna jasa kereta api secara signifikan pada dasawarsa terakhir ini dengan itu semakin memacu PT Kereta Api (persero) untuk lebih mengutamakan pelayanan dan keselamatan disetiap perjalanan kereta api. Keputusan direksi yang tertuang didalam tata organisasi PT Kereta Api (persero) tertanggal 2 Januari 2001 untuk menciptakan kinerja lebih profesional dan mandiri merupakan awal dari langkah PT Kereta Api dalam hal meningkatkan pelayanan dan keselamatan, maka untuk mewujudkan langkah tersebut perlu meningkatkan kualitas SDM yang mengelola kereta api di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya suatu tempat/wadah yang dapat menjadi tempat pelatihan yang memadai serta dapat sebagai simbol perkembangan perkeretaapian Indonesia di mata pengamat yang melihat. Arsitektur berperan dalam pengembangan sarana fisik. Sarana fisik diperlukan sebagai wadah bagi semua kegjatan pendidikan dan pelatihan teknik perkerataapian, yang nantinya akan mewadahi segala kegiatan pendidikan perkeretaapian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor tersebut sehingga tujuan awal dalam hal pelayanan yang lebih profesional dan mandiri akan tercapai. Arsitektur dapat menjawab tantangan bahwa diperlukanya suatu bentukan atau karya bertema perkerataapian yang ditransformasikan kedalam desain dengan tujuan pengenalan dan penyadaran kepada masyarakat luas tentang profesionalisme dan perkembangan PT Kereta Api, hingga diharapkan arsitektur harus mampu menjelaskan suatu kejadian pada masanya dengan kejelasan tema dan suatu kejadian yang tengah berlangsung. Untuk itu tema clarity dan tema boldness di angkat sebagai suatu pendekatan yang logis. Pendekatan tema bangunan ditelusuri dengan komparasi dan penelusuran ciri-ciri yang umum yang paling sering ditampilkan pada bangunan bertema teknologi pada umumnya dan perkeretaapian pada khususnya, sehingga didapat suatu guide lines perancangan sebagai suatu kompilasi dan ciri-ciri dari elemen-elemen bangunan yang kelak dapat dikenali oleh pengamat (essensi dan target pencitraan bangunan). Clarity diambil dari persamaan ciri-ciri umum bangunan sejenis, sedangkan Boldnesas bangunan ditampilkan dalam suatu ekspresi struktur yang diekspose sebagai usaha yang bersifat eksperimental guna menggugah minat pengamat terhadap bangunan. Selain itu bentuklmodel massa bangunan menggunakan pendekatan teori bentukan dinamis.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Pendidikan dan Pelatihanen_US
dc.subjectTeknik Perkeretaapian di Yogyakartaen_US
dc.subjectCitra Profesionalisme dalam Bangunanen_US
dc.titlePusat Pendidikan dan Pelatihan Teknik Perkeretaapian di Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record