Analisis Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Struktural pada Konstruksi Gedung Bertingkat
Abstract
Pekerjaan struktural pada intinya merupakan pekerjaan struktur beton dan pekerjaan struktural untuk proyek konstruksi gedung meliputi pekerjaan pondasi, sloof, kolom, balok, pelat, dan kerangka atap. Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan proyek terlebih dahulu pelaksana proyek harus menyusun anggaran yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan proyek atau biaya pelaksanaan proyek, dan disini pelaksana proyek harus mengusahakan anggaran yang harus dikeluarkan sedapat mungkin tidak melebihi Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disepakati agar pelaksana proyek mendapat keuntungan di luar keuntungan yang telah disepakati.
Pengamatan terhadap pekerjaan struktural pada proyek yang ditinjau dimaksudkan untuk menghitung Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) pada konstruksi gedung, khususnya pada pekerjaan structural, kemudian menganalisa prosentase kenaikan biaya upah untuk tiap lantai.
Pada perhitungan anggaran untuk pelaksanaan pekerjaan struktural proyek, pertama kali dihitung volume untuk tiap item pekerjaan struktural yang diperoleh dari gambar rencana atau gambar kerja (shop drawing) yang telah dibuat. Kemudian untuk mendapatkan biaya total material untuk tiap item pekerjaan, yaitu dengan mengalikan volume yang telah didapat dengan harga material, dan untuk memperoleh biaya total tenaga kerja tiap item pekerjaan, yaitu dengan mengalikan volume yang telah didapat dengan harga upah borongan. Untuk mendapatkan biaya total tiap item pekerjaan dengan menjumlahkan biaya material dan upah borongan.
Pada proyek yang ditinjau, diperoleh biaya untuk pelaksanaan tiap pekerjaan, adalah : -pekerjaan pondasi : Rp 94.999.097,00 -pekerjaan sloof: Rp 40.221. 775,00
pekerjaan kolom : Rp 195.895.834,00
pekerjaan balok . Rp 466.365. 892,00
pekerjaan pelat : Rp 191.468.437,00
pekerjaan kerangka atap: Rp 41.697.490,00 Sehingga diperoleh total biaya pelaksanaan pekerjaan struktural proyek adalah Rp. 1.030.648.525,00 Prosentase kenaikan biaya upah mengalami kenaikan rata-rata 10 % dan untuk biaya sewa alat untuk kenaikan tiap lantai mengalami penurunan karena pada lantai selanjutnya tidak memerlukan biaya sewa alat.
Collections
- Civil Engineering [4199]