dc.contributor.author | Robby Putra, 98512031 | |
dc.date.accessioned | 2020-05-11T07:07:16Z | |
dc.date.available | 2020-05-11T07:07:16Z | |
dc.date.issued | 2004 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/20476 | |
dc.description.abstract | Kegiatan pedagang kaki lima yang selalu berada di setiap ruas-ruas bahu jalan di sepanjang selokan mataram menyebabkan dampak negatif yang sering menimbulkan kemacetan dari kegiatan usaha pedagang tersebut. Sehingga Pemerintah merelokasikan pedagang kaki lima selokan mataram di kawasan Sleman. Dengan adanya inspeksi peningkatan jalan Pemerintah menggusur PKL di sepanjang
jalan Agro UGM dari pertigaan Jalan Gejayan sampai perempatan Jalan Kaliurang pada tahun 2004. Jumlah pedagang yang terdaftar 66 pedagang dari 104 pedagang di sepanjang jalan selokan. Sehingga dapat direncanakan untuk merancang kawasan pedagang kaki lima di Depok Sleman yang masih dalam lahan PEMDA. Perencanaan kawasan pedagang mempertimbangkan potensi-potensi secara fisik dan non fisik dari karakter pedagang selokan mataram terhadap pola tata ruang pedagang. Langkah tersebut melalui konsep perancangan sirkulasi, kenyamanan, sanitasi, dan informal tata masa pedagang agar pelaku dalam kawasan nyaman dan ramai. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Penataan Terpadu | en_US |
dc.subject | Pedagang Kaki Lima | en_US |
dc.subject | Selokan Mataram | en_US |
dc.subject | Depok Sleman | en_US |
dc.subject | Transformasi Karakteristik PKL Selokan Mataram | en_US |
dc.subject | Pola Tata Ruang Sektor Informal | en_US |
dc.title | Penataan Terpadu Pedagang Kaki Lima Selokan Mataram Di Depok Sleman Transformasi Karakteristik PKL Selokan Mataram terhadap Pola Tata Ruang Sektor Informal | en_US |