Museum Seni Rupa Traoisional Indonesia di Yogyakarta
Abstract
Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama karya-karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah di gua-gua tidak pernah menunjukkan identitas pembuatnya.
Seni dalam masyarakat tradisional, sedikit sekali atau tidak ada sama
sekali
untuk
kepentingan
keindahan,
penciptaannya
lebih
ditujukan
kepada
fungsinya.
Seiring
dengan
perjalanan
zaman
tradisi
lama
kita
banyak
yang
ditinggalkan, namun salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh segelintir orang hanyalah dengan usaha menyimpan. Itupun sudah sangat baik daripada ditinggalkan sama sekali, maka dalam upaya untuk menjaga kekayaan ini maka dibutuhkan suatu tempat untuk menyimpan teknik ataupun artefak dari tradisi bangsa yang dapat mencakup kebutuhan penyimpanan dalam skala besar ke dalam suatu wadah yang wujudnya berupa museum.
Yogyakarta sebagai salah satu kota pendidikan yang memiliki citra yang baik dan menjadi pusat budaya sekaligus sebagai kota tujuan wisata nasional merupakan salah satu aset terbaik yang dimiliki bangsa yang dilihat dari posisi wilayah merupakan suatu daerah tengah yang menjadi transisi perjalan bangsa antara wilayah barat dan timur. Sehingga salah satu media usaha pewarisan ini dapat terwakili di kota ini. Dengan kedatangan banyak wisatawan ke Yogyakarta, secara konkret menciptakan pangsa pasar yang kuat di bidang kebudayaan. Salah satunya yang tak luput perhatian adalah perkembangan budaya seni rupa.
Collections
- Architecture [3658]