Evaluasi Pengaruh Perilaku Anak Autis terhadap Tuntutan Kenyamanan Visual Ruang Kelas pada SLB Autistik Sebagai Dasar Perencanaan Sekolah Khusus Austik di Jogjakarta

Abstract

Tulisan ini merupakan laporan dari hasil Penelitian Tugas Akhir tentang Evaluasi Pengaruh Perilaku Anak Autis terhadap Tuntutan Kenyamanan Visual Ruang Kelas pada SLB Autistik, sebagai dasar perencanaan Sekolah Khusus Autistik di Jogjakarta. Penekanan masalah adalah pada bagaimana pengaruh perilaku anak autistik terhadap tuntutan kenyamanan visual ruang dalam kegiatan belajar di kelas, dengan sub permasalahan pada bagaimana pengaruh kuat cahaya dan pemilihan warna pada elemen interior ruang terhadap tuntutan kenyamanan ruang kelas untuk SLB Autistik. Dalam memperoleh data-data primer, adalah dengan observasi langsung perilaku anak autis infantil yaitu jenis autistik yang paling berat, kemudian observasi ruang kelas, interview dengan kepala sekolah, guru dan konsultan, kuesioner dan dokumentasi foto di 5 lokasi studi di Jogjakarta. Dari kelima lokasi tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria, berdasarkan kualitas kuat cahaya yang ada di dalam ruang kelas, dari yang terang sampai yang redup, sehingga dari 5 lokasi studi tersebut dipilih satu lokasi saja yang termasuk dalam kriteria kurang pencahayaan dalam ruang kelasnya. Data-data yang diperoleh di lapangan, dianalisa dan dikaitkan dengan studi Iiteratur-literatur yang kemudian menghasilkan sebuah rekomendasi desain modul-modul ruang kelas untuk sekolah autistik yang sudah disesuaikan dengan 4 macam karakter anak, yaitu hiperaktif, hipoaktif, perilaku sedang dan perilaku labil. Hasil akhir dari penelitian ini, berupa rekomendasi desain pra-rancangan untuk redesain Sekolah Khusus Autistik Fajar Nugraha, dengan penataan ulang layout kelasnya, penambahan beberapa ruang terapi khusus, pemisahan ruang tidur dari ruang kelas, penambahan fasilitas kolam renang untuk terapi, penataan ulang landscape, dan penerapan teori warna pada elemen interior ruang kelasnya, disesuaikan dengan macam perilaku anak. Dengan demikian diharapkan rekornendasi desain modul kelas tersebut bisa memenuhi tuntutan kenyamanan visual ruang kelas kaitannya dengan pengaruh perilaku anak autistik yang beraneka ragam, untuk diterapkan pada ruang kelas disemua SLB Autistik.