Show simple item record

dc.contributor.authorHadi Purjono, 98512186
dc.date.accessioned2020-05-11T01:26:28Z
dc.date.available2020-05-11T01:26:28Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20448
dc.description.abstractSebagai sebuah kota budaya, Yogyakarta berperan aktif dalam mengembangkan segala potensi yang ada dalam perkembangan penduduknya. Tak terkecualli dengan kehidupan dan aktivitas pendidikan yang tumbuh dan berkembang didalamnya.Kehidupan kaum muda di Yogyakarta adalah kehidupan yang sangat dinamis. Banyak sudut-sudut kota yang dijadikan sebagai pusat-pusat aktivitas anak muda, baik untuk aktivitas kebudayaan, aktivitas pendidikan maupun untuk aktivitas olahraga. Perkernbangan kegiatan olahraga pun sangat beragam dan berkembang, dan dari sekian banyak sudut tempat yang dijadikan tempat untuk berolaharaga, terdapat beberapa sudut yang dijadikan untuk tempat bermain skateboard. Kegiatan ini tumbuh dan berkembang dengan cepatnya, dan dari tahun ketahun, olahraga ini memiliki kecenderungan peningkatan yang sangat signifikan. Baik dilihat dari segi jumlah maupun komunitas yang muncul. Ironisnya kegiatan ini selalu menjadi suatu kegiatan yang sangat sekunder sekali, dimana eksistensinya selama hampir satu dekade hanya dipandang sebelah mata dan selalu menumpang dari satu tempat ke tempat yang lain. Padahal kegiatan ini selalu penuh dengan progres dan sarat prestasi yang sering mengharumkan nama Yogyakarta di skala nasional. Suatu hal yang sangat ironis sekali. Begitu juga dengan nafas kehidupan musik independen di Yogyakarta yang juga sarat dengan prestasi, tak jarang mereka sanggup membuat karya yang fenomenal dengan tetap rnengedepankan nama Yogyakarta sebagai tempat mereka bermula dan berkarya, suatu penghargaan yang juga tidak mendapatkan imbas balik yang setimpal. Antara musik independen dan olahraga skateboard memiliki karakter yang sama, suatu aktivitas yang cenderung independen dan selalu mencari variasi untuk berkembang dan berprestasi. Hal inilah yang mendorong perlunya wadah untuk kedua aktivitas ini berkernbang dan berprestasi. Dilematisnya ada beberapa permasalahan dalam menciptakan arena skatepark dan music indie, dengan pola penekanan yang rnenerus antara ruang luar dan ruang dalam, yaitu bagaimana menciptakan tempat berlatih skateboard dengan pendekatan gaya permainan street skateboarding dimana pemain bisa bermain memanfaatkan antara ruan indoor dan ruang outdoor dalam suatu Iintasan menerus yang global. Serta dikala bermain, musik bisa dapat menyemangati mereka sehingga suasana bermain yang menarik dapat terus dicapai.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectArena Skatepark dan Music Indie di Yogyakartaen_US
dc.subjectPola Sirkulasi Menerusen_US
dc.subjectRuang Dalam dan Ruang Luaren_US
dc.titleArena Skatepark dan Music Indie di Yogyakarta Penekanan pada Pola Sirkulasi yang Menerus antara Ruang Dalam dan Ruang Luaren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record