Perancangan Balai Masyarakat Ramah Air di Kampung Terban, Yogyakarta
Abstract
Padatnya perkampungan yang tumbuh dengan biologis, menyebabkan keberagaman dalam hubungan masyarakat menjadi sangat kompleks. Begitu juga antara masyarakat dan sungai. Sungai memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, dengan harga tanah yang murah, dengan bersinggungan langsung dengan pusat kota, dengan sumber air yang melimpah, membawa berkah berlipat ganda bagi masyrakat kampung di sekitar sungai. Namun perlahan magnet ini menjadikan perkampungan di bantaran sungai menjadi sangat padat, rumah-rumah dan bangunan tumbuh dengan cepat. Timbulah permasalahan-permasalahan yang tak dapat dihindari lagi, seperti bom waktu yang sudah pasti akan terjadi. Ruang peresapan berkurang drastis, air tanah pun mulai menyusut, sungai bukan lagi menjadi sumber air bersih namun menjadi saluran pembuangan
limbah air dan sampah. Fenomena ini terjadi dengan nyata di kampung Terban, salah satu kampung yang berada di bantaran Sungai Code, sungai yang membentang dan membelah daratan Yogyakarta. Hunian yang berkembang cepat, menyisihkan pentingnya sebuah balai masyarakat sebagai tempat berkumpul dan bertukar pikiran antara masyrakat kampung. Dalam proyek ini mencoba menghadirkan sebuah balai masyarakat yang dapat menampung kebutuhan masyarakat dan memiliki nilai lebih dari sekedar balai masyarakat melainkan juga dapat menciptakan water-friendly culture di tengah kehidupan kampung Terban.
Collections
- Architecture [3648]