PERANCANGAN RUMAH TAHANAN NEGARA YANG HUMANIS DENGAN KONSEP URBAN ECOLOGY DI SURAKARTA
Abstract
ABSTRAK : Sebagian besar penghuni rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia setiap tahunya semakin meningkat dengan kelebihan penghuni sebesar 205%. Situasi ini merupakan penyebab dari kaburnya narapidana, kerusuhan, peredaran narkotika, dan berbagai kemungkinan lainnya. Peningkatan populasi penghuni dalam rumah tahanan tidak diimbangi dengan pemenuhan kapasitas hunian narapidana dan tahanan yang layak. Saat ini Surakarta hanya memiliki satu rumah tahanan dan menerima pelimpahan tahanan dari 3 wilayah hukum yaitu Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Dimana perancangan desain rumah tahanan tersebut digunakan peninggalan kolonial belanda dengan tata bangunan menggunakan konsep denah kampus (bangunan perencanaan ruang terbuka) dengan tingkat kelebihan penghuni sebesar 216%.
Sistem infrastruktur bangunan seperti kelistrikan, sistem air bersih dan kotor juga menjadi sorotan bangunan rumah tahanan di Surakarta. Realitanya di rumah tahanan tidak dirancang dengan sistem lengkap dan sanitasi yang baik. Penulis melakukan analisis terhadap tantangan yang terjadi di rumah tahanan untuk membahas desain rumah tahanan yang baru. Berdasarkan analisis dan kajian teori yang diambil pemenuhan prinsip arsitektur humanis di dalam bangunan rumah tahanan menjadi
solusi pengelolaan kepadatan hunian. Konsep urban ecology menjawab pertanyaan kondisi site yang merupakan pusat kota Surakarta. Dengan kesimpulan dua fokus dalam perancangan, yaitu tata letak dan keruangan hunian serta infrastruktur
bangunan. Mengenai tujuan pembaharuan ini adalah pembahasan desain rumah tahanan dengan menggunakan pendekatan arsitektur humanis dan konsep ekologi perkotaan di Surakarta.
Collections
- Architecture [3672]