Show simple item record

dc.contributor.advisorAndrie Pasca Hendradewa, S.T. M.T.
dc.contributor.authorGhozy Muhammad Fawwaz Amru, 15522365
dc.date.accessioned2020-05-08T06:58:34Z
dc.date.available2020-05-08T06:58:34Z
dc.date.issued2019-12-10
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20376
dc.description.abstractPT Garuda Maintenance Facility AeroAsia adalah perusahaan yang memberikan layanan perawatan pesawat terbang dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia. Perusahaan dengan business unit yang terdiri dari delapan produk utama meliputi Line Maintenance, Outstation Line Maintenance, Base Maintenance, Component Services, Engine Maintenance, Cabin Maintenance, Material Services, dan Engineering Services sangat bergantung kepada unit Logistic & Bonded Service (TG) sebagai unit yang bertugas untuk melayani pengiriman barang untuk area domestik, ekspor, impor, custom brokerage, packaging, warehousing, AOG services, serta fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB). Semenjak PT GMF menjadi Pusat Logistik Berikat dari Kemenkeu RI pada tahun 2016 PT GMF harus tetap menjaga performa dalam memberikan pelayanan terkait logistik. Langkah awal untuk menjaga dan meningkatkan performansi yaitu dengan melakukan penilaian kinerja. Salah satu parameter utama yang dapat mengukur kinerja dari unit TG yaitu waktu mulai dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku. Pengukuran terhadap waktu untuk setiap aktivitas pemrosesan barang perlu dilakukan sebagai inisiasi sebelum melakukan improvement. Hasil pengukuran kinerja terhadap unit Logistic and Bonded Services dengan menggunakan metode Process Activity Mapping masih terdapat aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) sebesar 26,84% yaitu aktivitas menggandakan dokumen barang (D2 dan I2), mengambil borang inspeksi (I3), dan pengambilan dokumen barang dan dokumen inspeksi (G1). Perancangan aplikasi Logistics dilakukan berdasarkan kebutuhan antardepartemen dalam melakukan aktivitas yang menghasilkan fitur Form, yaitu fungsi membuat formulir pemrosesan barang, fitur Tag Barang, untuk melakukan pencetakan tag barang yang tersedia di menu slide. Fitur Receiving, untuk penerimaan barang yang berisi status penerimaan barang, fitur Document Checking untuk penerimaan dokumen, fitur Inspection untuk mengisi borang inspeksi, fitur Goods Receipt, yaitu fungsi untuk memasukkan kode goods receipt yang telah dilakukan pada sistem SAP, fitur Transfer Order untuk memasukkan kode transfer order yang telah dilakukan pada sistem SAP, dan fitur status, yaitu fungsi untuk melakukan pengecekan status barang dalam bentuk progress bar disertai dengan keterangan progress baik yang telah tercapai, belum dicapai, maupun tidak terlaksana. Proses bisnis yang diusulkan mengeliminasi aktivitas menggandakan dokumen barang (D2 dan I2), menyerahkan tanda terima barang (D3), mengambil borang inspeksi (I3), menerbitkan dokumen inspeksi (I5), mengambil dokumen barang dan dokumen inspeksi (G1), dan persiapan akhir dokumen (O1). Namun terdapat proses yang harus ditambahkan yaitu pengisian form barang oleh petugas TGO.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLogistic and Bonded Serviceen_US
dc.subjectProcess Activity Mappingen_US
dc.subjectERDen_US
dc.subjectDFDen_US
dc.subjectMobile Applicationsen_US
dc.titlePENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN DAN ALUR KERJA PADA UNIT LOGISTIC AND BONDED SERVICE MELALUI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI BERBASIS MOBILE (STUDI KASUS: PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record