dc.description.abstract | PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia adalah perusahaan yang memberikan layanan
perawatan pesawat terbang dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan
pesawat terbesar di Asia. Perusahaan dengan business unit yang terdiri dari delapan produk
utama meliputi Line Maintenance, Outstation Line Maintenance, Base Maintenance,
Component Services, Engine Maintenance, Cabin Maintenance, Material Services, dan
Engineering Services sangat bergantung kepada unit Logistic & Bonded Service (TG)
sebagai unit yang bertugas untuk melayani pengiriman barang untuk area domestik, ekspor,
impor, custom brokerage, packaging, warehousing, AOG services, serta fasilitas Pusat
Logistik Berikat (PLB). Semenjak PT GMF menjadi Pusat Logistik Berikat dari Kemenkeu
RI pada tahun 2016 PT GMF harus tetap menjaga performa dalam memberikan pelayanan
terkait logistik. Langkah awal untuk menjaga dan meningkatkan performansi yaitu dengan
melakukan penilaian kinerja. Salah satu parameter utama yang dapat mengukur kinerja dari
unit TG yaitu waktu mulai dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku. Pengukuran
terhadap waktu untuk setiap aktivitas pemrosesan barang perlu dilakukan sebagai inisiasi
sebelum melakukan improvement. Hasil pengukuran kinerja terhadap unit Logistic and
Bonded Services dengan menggunakan metode Process Activity Mapping masih terdapat
aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) sebesar 26,84% yaitu
aktivitas menggandakan dokumen barang (D2 dan I2), mengambil borang inspeksi (I3), dan
pengambilan dokumen barang dan dokumen inspeksi (G1). Perancangan aplikasi Logistics
dilakukan berdasarkan kebutuhan antardepartemen dalam melakukan aktivitas yang
menghasilkan fitur Form, yaitu fungsi membuat formulir pemrosesan barang, fitur Tag
Barang, untuk melakukan pencetakan tag barang yang tersedia di menu slide. Fitur
Receiving, untuk penerimaan barang yang berisi status penerimaan barang, fitur Document
Checking untuk penerimaan dokumen, fitur Inspection untuk mengisi borang inspeksi, fitur
Goods Receipt, yaitu fungsi untuk memasukkan kode goods receipt yang telah dilakukan
pada sistem SAP, fitur Transfer Order untuk memasukkan kode transfer order yang telah
dilakukan pada sistem SAP, dan fitur status, yaitu fungsi untuk melakukan pengecekan
status barang dalam bentuk progress bar disertai dengan keterangan progress baik yang
telah tercapai, belum dicapai, maupun tidak terlaksana. Proses bisnis yang diusulkan
mengeliminasi aktivitas menggandakan dokumen barang (D2 dan I2), menyerahkan tanda
terima barang (D3), mengambil borang inspeksi (I3), menerbitkan dokumen inspeksi (I5),
mengambil dokumen barang dan dokumen inspeksi (G1), dan persiapan akhir dokumen
(O1). Namun terdapat proses yang harus ditambahkan yaitu pengisian form barang oleh
petugas TGO. | en_US |