dc.description.abstract | Penurunan kualitas dan kuantitas bahan pangan yang dikonsumsi oleh manusia didefinisikan
sebagai kerugian pangan. Secara global kerugian pangan yang telah didokumentasikan sekitar 2550%
mulai dari kandungan gizi, volume produksi, atau nilai pasarnya bergantung jenis
komoditasnya. Salah satu permasalahan yang menjadi prioritas dalam rantai pasok adalah
kesamaan kualitas dari barang ketika dikirim hingga sampai pada tangan konsumen, terkhususnya
jika produk tersebut sensitive terhadap suhu dan kelembaban. Maka dibutuhan sebuah sistem
monitoring suhu dan kelembaban yang dapat di implementasikan pada proses pengiriman produk
dingin pada cold chains yang ada di perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang tersebut.
Sistem tersebut terdiri dari mikrokontroller Arduino Nano, tag dan reader RFID RC522, sensor
DHT 11, modul GSM SIM 900A, regulator LM2596, dan baterai Li-Po yang disusun di atas papan
PCB. Data tersebut akan disimpan ke dalam mikrokontroller Arduino Nano yang kemudian akan
ditampilkan pada aplikasi monitoring & tracking (MONTRA) yang sebelumnya diinstal pada
smartphone pengguna. Aplikasi MONTRA berfungsi untuk memantau suhu dan kelembaban
produk pada kabin pengangkut secara real-time dari jarak jauh menggunakan Internet of Things.
Hasil pengujian sistem didapatkan pembacaan data suhu dan kelembaban dari sensor DHT 11
sebesar 1,16 detik. Namun, untuk pengiriman data dari sensor DHT 11 ke database yang akan
ditampilkan ke aplikasi sekitar 61,04 detik/pengiriman. Hal tersebut disebabkan oleh delay yang
terdapat pada sistem. Sistem monitoring suhu dan kelembaban dapat dikatakan berhasil karena
pada pengujian pengiriman data dan pengujian aplikasi MONTRA tidak terdapat error. | en_US |