Relokasi Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL) Soekarno Hatta TPKL sebagai Landmark Kota Ujung Pandang
Abstract
Untuk sebuah negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, pembangunan sangat dirasakan perkembangannya. Perkembangan tersebut memiliki hubungan timbal balik terhadap masyarakatnya, yakni terbentuknya masyarakat modern. Salah satu ciri dari masyarakat modern tersebut yakni adanya tuntutan dalam efesiensi dan efektifitas di lingkungan kerja. Dalam hubungannya dengan sistem transportasi, masyarakat menuntut keberadaan sebuah sistern transportasi yang menawarkan kemudahan serta kenyamanan.
Dalam tugas akhir ini, penyusun menekankan pada prosessing embarkasi dan debarkasi pada sebuah Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL), khususnya TPKL Soekamo Hatta, Ujung Pandang sampai tahun 2003. Pada prosessing tersebut penyusun mencoba memberikan alternatif desain untuk meminimalkan terjadinya crossing pada sebuah TPKL. Diantaranya dengan memisahkan area masing-masing proses aktifitas pada embarkasi dan debarkasi.
Selain permasalahan sirkulasi di atas, juga penyusun. memberikan nilai tambah terhadap bangunan sebagai sebuah landmark kota Ujung Pandang. Sebagai sebuah landmark untuk sebuah kota yang menuju metropolis, maka kehadiran bangunan tersebut dapat berkomunikasi secara visual. Komunikasi yang diangkat di sini adalah bagaimana mempertahankan semangat kebaharian Suku Bugis-Makassar kedalam kehidupan bermasyarakat.
Semangat kebaharian tersebut ditransformasikan secara metafora melalui perahu phinisi dengan perpaduan antara bangunan modern dengan tradisional. Sehingga penampilan bangunan memberikan kesan postmodern melalui bahasa loncatan zaman, yakni dahulu, sekarang dan akan datang.
Collections
- Architecture [3718]