Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Roffi Faturrahman, 90340090
dc.date.accessioned2020-05-07T01:31:06Z
dc.date.available2020-05-07T01:31:06Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20313
dc.description.abstractTaman Kota merupakan suatu wadah untuk berkumpulnya masyarakat untuk berinteraksi dan melepaskan diri dari kegiatan rutinitas, serta bentuk aktifitasnya bersifat rekreatif seperli: bermain, olahraga, dan bersantai. Pada penampilan Taman Kota akan dipengaruhi oleh karakteristik alam yang terdapat pada masing-masing kota, baik secara alami maupun buatan, sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi suasana Taman Kota secara keseluruhan. Sebagai sebuah kota yang bercirikan kota air, dikarenakan posisi geografis kota yang dibelah oleh Sungai Kapuas menjadi tiga bagian, serta menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan masyarakat untuk sarana transportasi maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini tercermin pada bentuk bangunan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku (Dayak, Melayu, Cina) berorientasi ke arah sungai, dimana bangunan yang digunakan adalah rumah panggung sebagoi antisipasi terhadap pasang-surut air sungai. Pemanfaatan lokasi Waduk Permai diperlimbangkan berdasarkan lokasi dan karakteristik yang dimiliki untuk menerapkan bentuk bangunan tradsisional sebagai penampilan bangunan Taman Kota. Dalam pendekatan bentuk bangunan digunakan metode Citra Bangunan, secara analisa maupun sintesa dalam kaidah arsitektur berdasarkan pemikiran Charles Jenks, Y.B. Mangunwijaya, dan Roxana waterson mengenai bangunan Arsitektur Tradisional di Asia. Secara umum, citra dalam arsitektur dipengaruhi oleh bentuk bangunan dan faktor pembentuk bangunan. Untuk memperoleh fasade bangunan akan terbentuk oleh konfigurasi ruang berdasarkan fungsi ruang/bangunan terhadap aktifitas pelaku kegiatan. Pada tata ruang luar (antar massa) akan dipengaruhi oleh tata massa, parkir, konfigurasi sirkulasi (jalan, pedestrian), pola vegetasi dan elemen air (unsur-unsur waduk). Keberadaan waduk pada Taman Kota merupakan unsur pengganti sungai, sehingga orientasi bangunan akan mengarah pada waduk. Dengan penempatan bangunan sepanjang sisi waduk juga akan mengekspose bangunan agar dapat terlihat dengan jelas. Penerapan bentuk bangunan tradisiona/ disesuaikan dengan fiungsi bangunan terhadap analisa citra bangunan tradisional.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTaman Kota Pontianaken_US
dc.subjectKawasan Waduk Permaien_US
dc.subjectPendekatan Terhadap Citra Bangunan Tradisionalen_US
dc.titleTaman Kota Pontianak Pada Kawasan Waduk Permai Pendekatan Terhadap Citra Bangunan Tradisionalen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record