dc.description.abstract | Tingginya tingkat kunjungan wisatawan, baik itu domestic maupun mancanegara di Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai dampak positif, dimana dengan maraknya kepariwisataan itu menghasilkan suatu sektor perekonomian bagimasyarakat yaitu sektor perdagangan berupa kerajinan/ cindera mata/ handycraft. Semakin modernnya tingkat kehidupan menuntut suatu pola hidup yang serba instant dan cepat dengan tingkat penghematan yang sangat tinggi, baik itu dari segi waktu dan biaya. Pendirian Yogyakarta. Craft Centre diharapkan mampu menjawab tuntutan akan suatu wadah dengan tingkat penghematan energi yang berbeda dengan bangunan comersial lainnya, yang dapat menampung aktifitas perdagangan kerajinan tangan (batik, perak, gerabah, dan pahat kulit) dan mempermudah para wisatawan dan pelaku bisnis yang hendak mencari cirikhas daerah ini. Lokasi site terletak di pinggiran pusat kota, tepatnya di JI. Adi Sucipto (Maguwoharjo), dengan pertimbangan Iingkungan disekitar terdapat sungai dan dapat membentuk Iingkungan binaan sekitar bangunan yang diharapkan mampu bertahan dalam waktu lama.
Penghematan energi dalam artian bahwa bangunan dirancang dengan memperhatikan kondisi iklim setempat, yaitu dengan Arsitektur Bloklimatis sebagai pendekatan perancangan, dimana bangunan mempunyai pengendalian udara pasif dan memperoleh pencahayaan alami, dengan menciptakan Iingkungan binaan sekitar bangunan.
Pertimbangan dalam memanfaatkan kondisi iklim setempat antara lain dengan cara melayout bangunan sehingga didapat orientasi bangunan yang paling tepat yang bisa mendapatkan cahaya matahari dan angin yang cukup bagi ruang-ruang yang ada didalam bangunan dan penciptaan lingkungan binaan disekitar bangunan yang dapat mengurangi beban bangunan yang disebabkan kondisi iklim yang merugikan. | en_US |