Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Pada Jalan Lingkar Utara Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Date
2004Author
Hageng Prihiyandhoko, 98511310
Rendra Nauli Harahap, 98511324
Metadata
Show full item recordAbstract
Jalan Lingkar Utara Kabupaten Pemalang Jawa Tengah berfungsi sebagai jalan arteri dan merupakan salah satu dari jalur pantai utara jawa (PANTURA) yang banyak dilalui kendaraan bermotor yang menuju ke barat maupun sebaliknya. Data yang ada menunjukkan kecelakaan yang terjadi pada jalan Lingkar Utara Pemalang dari tahun 1998-2002 menunjukkan adanya peningkatan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kecelakaan dengan cara menentukan daerah rawan kecelakaan, mengidentifkasi jenis-jenis kecelakaan, faktor penyebab terjadinya kecelakaan serta alternatif pemecahannya.
Data yang digunakan untuk menganalisis berupa data primer dan data sekunder yang didapat dari hasil pengamatan dan catatan mengenai data kecelakaan pada wilayah penelitian serta instansi yang terkait, seperti Kepolisian Resort Pemalang, Biro Pusat Statistik Kabupaten Pemalang, Samsat Kabupaten Pemalang dan dinas Bina Marga propinsi Jawa Tengah selama tahun 1998 -2002. Analisis daerah rawan kecelakaan diketahui dengan menggunakan metode black spot dan black site dengan mempertimbangkan tingkat kecelakaan dari pengamatan di lapangan diteliti karakteristiknya untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Angka kecelakaan ditinjau dari umur pelaku, status pelaku, kendaraan yang terlibat dan lain-lain.
Hasil analisis selama periode penelitian dari tahun 1998 -2002 di peroleh jumlah kecelakaan sebanyak 158 kejadian kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 51 jiwa, luka berat 57 orang sedangkan luka ringan sebanyak 216 orang. Waktu kejadian kecelakaan paling banyak terjadi pada jam 12. 01-15.00 sebesar 24 %. Hari terjadinya kecelakaan paling banyak terjadi pada hari senin sebesar 39 %. Kondisi cuaca pada saat terjadinya kecelakaan dominan pada saat cuaca cerah sebesar 58 %. Kendaraan yang terlibat paling banyak dialami oleh kendaraan mobil box / bus / truk sebesar 39 %. Usia pelaku kecelakaan paling banyak usia antara 31-35 dan 36-40 tahun dengan masing-masing sebesar 18 %. Status pelaku kecelakaan didominasi oleh sopir sebesar 53 %. Tipe kecelakaan yang paling banyak terjadi adalah tipe depan samping sebesar 26 %. Lokasi terjadinya kecelakaan paling banyak terjadi pada daerah persimpangan sebesar 60 %. Lokasi black spot terdapat pada Km 0,5-1, Km 1,5-2, Km 2,5-3, Km 3,5-4, Km 4,5-5, Km 5,5-6, Km 6,5-7. Lokasi black site terdapat pada Km 2-4, Km 4-7 dan Km 7-7,2. Berdasarkan lokasi black spot dan black site dapat diidentifikasikan kondisi lokasi menunjukkan banyaknya penyeberang jalan, kurang memadainya rambu-rambu lalulintas, tidak adanya fasilitas jalan untuk penyeberang (zebra cross), tidak adanya lampu lalulintas pada persimpangan, kurang memadainya fasilitas penerangan jalan. Usaha menurunkan tingkat kecelakaan yaitu dengan cara membuat fasilitas penyeberang jalan khususnya bagi pejalan kaki, memasang lampu lalulintas pada persimpangan, melengkapi rambu-rambu lalulintas serla memasang lampu penerangan jalan sebagai upaya peningkatan fasilitas jalan, menanamkan sikap disiplin dalam berlalulintas bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Collections
- Civil Engineering [4205]