Show simple item record

dc.contributor.authorRaynold Librian Shaputra, 92340019
dc.date.accessioned2020-05-05T02:51:55Z
dc.date.available2020-05-05T02:51:55Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20226
dc.description.abstractYogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang adi luhung, yang hingga sast ini terus dipertahankan sebagai daya tarik utama wisata kebudayaan yang berpusat di Kraton. Tamansari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kraton, karena duhulunya Tamansari merupakan tempat rekreasi bagi keluarga Kraton. Tamansari saat ini merupakan obyek wisata yang dipreservasikan oleh Pemerintah Daerah Yogyakarta. Di dalam komplek Tamansari terdapat pasar Ngasem yang lebih dikenal dengan sebutan pasar burung Ngasem walupun didalam komplek pasar tersebut juga terdapat pasar umum. Bila pengunjung usai mengunjungi Kraton, akan menuju Tamansari pasti akan melewati dan kemudian mengunjungi pasar burung Ngasem yang memiliki ke-khas-an perdagangan tersendiri. Fungsi pasar yang dahulunya hanya sebagai tempat tukar menukar barang dan Jual beli kebutuhan pokok saja, saat ini keberadaannya sudah bergeser hingga mampu mewadahi aktifitas yang bersifat rekreasi. Pasar burung Ngasem yang menjual burung dan hewan hias lainnya dengan cara penyajian yang digantung dimuka kios dan di atas lantai selasar dengan maksud agar materi dagangannya mudah dilihat dan diamati oleh pengunjung pasar. Hanya saja cara penyajian ini justru menimbulkan masalah dengan kelancaran arus sirkulasi pengunjung. Karena sebagai jalur sirkulasi yang sempit dan kurang cahaya matahari hingga pengunjung sulit untuk menikmati materi dagangan yang disajikan. Pola sirkulasi yang tidak dapat membimbing pengunjung keseluruh materi dagangan mengurangi pengalaman visual pengunjung dan merugikan sebagian pedagang karena kiosnya jarang dilalui oleh pengunjung. Dari permasalahan-permasalahan diatas perlu diupayakan penataan pasar khusus Ngasem agar keberadaan pasar khusus Ngasem dapat menjadi obyek wisata perdagangan dengan membenahi ruang dagang berdasarkan pola dan karakteristiknya, kemudahan pengamatan dan pola sirkulasi yang dapat membimbing pengunjung ke seluruh materi dagangan. Hingga pada akhimya pasar khusus Ngasem dapat menjadi aset wisata ,_ perdagangan dan meningkatkan apre-siasi masyarakat terhadap burung dan hewM hias/ lainnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPenataan Pasar Khusus Ngasemen_US
dc.subjectKomplek Pasar Umum Ngasemen_US
dc.subjectSebagai Obyek Wisata Perdaganganen_US
dc.subjectLandasan Konsepsual Perancanganen_US
dc.titlePenataan Pasar Khusus Ngasem pada Komplek Pasar Umum Ngasem Sebagai Obyek Wisata Perdagangan Landasan Konsepsual Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record