dc.description.abstract | Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah. Kedudukan Metropolitan Semarang dalam konstelasi regional masih sangat strategis, karena keuntungan lokasional yaitu sebagai simpul atau transit point transportasi regional. Keuntungan lokasi ini menjadikan Metropolitan Semarang akan tetap berkembang sebagai simpul Jasa dan distribusi serta pintu gerbang menuju wilayah-wilayah Iainnya. Hal ini juga didukung oleh keberadaan sarana transportasi berupa Pelabuhan Tanjung Mas yang merupakan pelabuhan sekunder dalam skala nasionaL
Sejak permulaan zaman, orang telah berlayar dan membuat berbagai jenis kapal untuk keperluan perdagangan, perang, dan perjalanan melintasi samudera tak dikenal menuju pulau-pulau baru. Kapal dapat digerakkan menggunakan dayung, layar, uap, atau mesin diesel, dan mempunyai struktur kayu yang unik, seperti pada galleon (kapal layar perang spanyol abad ke-15 atau ke-16) atau lambung baja yang kokoh seperti kapat perang.
Sebagai usaha pewarisan yang dianggap terbaik adalah melalui suatu wadah yang dapat mengungkapkan secara obyektif nilai budaya dan pendidikan yang mengakomodasikan dua fungsi besar berupa pameran dari obyek-obyek atau artefak yang yang terkandung dalam bidang maritime dan tempat belajar masyarakat.
Masalah klasik timbul dengan adanya anggapan bahwa museum di Indonesia sebagai tempat yang kurang menarik dan membosankan, akibatnya masyarakat enggan mengunjungi museum. Sehingga dalam mendesain museum kapal ini perlu adanya peran ruangan sebagai wadah dan latar belakang yang mampu untuk memberikan kesempatan bagi obyek-obyek tersebut untuk menunjukkan nilai pentingnya, baik secara individual maupun ketompok. Sementara museum menyajikan maka pengunjung akan berinteraksi dan pada akhimya menafsirkan. Keterkaitan ini perIu ditekankan dalam perancangan ruang pamer yang nyaman dan didukung penataan ruang tuar yang rekreatif sehingga dapat menghindari kebosanan di datam mengunjungi museum. | en_US |