Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Dewi Amanda Toengkagie, 00512103
dc.date.accessioned2020-05-05T00:10:51Z
dc.date.available2020-05-05T00:10:51Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20200
dc.description.abstractPenanganan terhadap tuna grahita masih terus dicari bentuk program yang dapat memecahkan permasalahan yang kompleks. Dimulai dari masalah jasmani, psikologis, social dan pendidikan. Sehingga dalam penanganannya diperlukan perpaduan berbagai disiplin ilmu. Di Indonesia sekolah luar biasa bagian C adalah cara penanganan yang digunakan, akan tetapi pada kenyataannya bentuk pendidikan serta pelatihan yang ada tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya yang bersifat formal. Tuna grahita memiliki tingtkah laku yang spesifik sehingga melihat perbedaan yang ada diperlukan pewadahan khusus yang sesuai dengan karakteristik. Dengan demikian tidak membatasi aktivitas akan tetapi membantu dan mengarahkan pada perilaku mendekati normal. Tuna grahita mendapatkan pendidikan, pelatihan, pengobatan sesuai dengan program yang telah dirancang sedemikian hingga dapat beradaptasi dengan masyarakat. Pusat rehabilitasi tuna grahita merupakan suatu bentuk penanganan terdiri dari pendidikan, pelatihan, medik serta social didukung dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang proses rehabilitasi tersebut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPusat Rehabilitasi Tuna Grahita di Jogjakartaen_US
dc.subjectPerilaku Tuna Grahita Sebagai Dasar Perancanganen_US
dc.titlePusat Rehabilitasi Tuna Grahita di Jogjakarta Perilaku Tuna Grahita Sebagai Dasar Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record