Show simple item record

dc.contributor.authorEdy Gunawan, 01512210
dc.date.accessioned2020-05-05T00:06:15Z
dc.date.available2020-05-05T00:06:15Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20190
dc.description.abstractEra otonomi daerah yang berlansung saat ini mendorong daerah untuk mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah, sehingga pada saatnya nanti ketergantungan pembiayaan pada pemerintah pusat dapat diminimalkan. Investasi merupakan salah satu aspek yang diharapkan mampu mendorong berkembangnya sumber daya yang dimiliki daerah. Fungsi dan peran kota Balikpapan tersebut menuntut tersedianya satu sarana yang dapat mendukung perkembangan kota Balikpapan. Melihat potensi dan arah pengembangan kota Balikpapan ada tiga kegiatan yang dapat diangkat menjadi kegiatan -kegiatan utama yang dapat menjadi dinamisator pengembangan kota Balikpapan yaitu kegiatan tourism (pariwisata), commercial (perdagangan) dan community (Kemasyarakatan). Dengan adanya berbagai kelebihan tersebut dan terdapat kegiatan yang beragam, maka balikpapan bisa dikategorikan sebagai salah satu kota yang besar yang cukup potensial. Oleh karena untuk mengaplikasikan ide yang dikembangkan dari berbagai jenis kegiatan tersebut kedalam tugas akhir dengan cara mendesain sebuah bangunan yang dapat mewadahi dalam berbagaai kegiatan (ruang konvensi dan ruang pameran yang multifungsi) yang diberi nama 'BALlKPAPAN EXPO CENTER'. Adapun permasalahan khusus yang dihadapi-adalah mengenai masalah penampilan bangunan degan Preseden Arsitektur Tradisional Etnis Dayak Kalimantan Timur dan fleksibilitas ruang dalam yang mendukung kegiatan Expo Center. Penampilan bangunan yang diungkapkan pada gedung Balikpapan Expo Center, melalui analisa dan pendekatan preseden terhadap Arsitektur Tradisional Etnis Dayak Kalimantan Timur dengan prinsip-prinsip yang melandasi preseden sebagai sebuah gagasan/ide melalui tiga aspek preseden yaitu: aspek konseptual, aspek Programatis, aspek Formal & Formatif. Melalui tiga aspek diatas akan menghasilkan karakteristikl pedoman dari karya arsitektur tradisional etnis diatas yang dipakai dalam unsur-unsur yang mempengaruhi didalam konsep perencanaan dan perancangan bangunan. Sedangkan kegiatan pameran Expo Center didalam satu wadah kegiatan, diperlukan suatu pola penataan ruang yang fleksibel (dapat diubah-ubah). Dan diharapkan agar ruang-ruang yang ada dapat digunakan secara efektif dan efisien, sesuai dengan sifat dari bangunannya. Untuk mewadahi fleksibilitas ruang digunakan pengklasifikasian berdasarkan masing-masing pola layout ruang yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman terhadap masalah utilitas bangunan seperti masalah sirkulasi, elektrikal elemen pembatas ruang, struktur dan akustik ruang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBalikpapan Expo Centeren_US
dc.subjectPenekanan pada Fleksibilitas Ruang Bangunanen_US
dc.subjectPreseden Arsitektur Tradisional Etnik Dayaken_US
dc.subjectKalimantan Timuren_US
dc.titleBalikpapan Expo Center Penekanan pada Fleksibilitas Ruang Bangunan dengan Preseden Arsitektur Tradisional Etnik Dayak (Kalimantan Timur)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record