dc.contributor.author | Regina Ari Widatie, 97512156 | |
dc.date.accessioned | 2020-05-04T09:36:26Z | |
dc.date.available | 2020-05-04T09:36:26Z | |
dc.date.issued | 2002 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/20166 | |
dc.description.abstract | Pada suatu kawasan Terminal Penumpang Kapal Laut merupakan sebuah node, sebuah titik, simpul atau suatu Iingkaran daerah dimana didalamnya terdapat berbagai aktivitas yang saling bertemu dan kemudian dapat diubah menjadi aktivitas yang lain.
Secara khusus, ditinjau dari segi pewadahan aktifitas hubungannya dengan laju peningkatan arus penumpang pada Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL) Dumai, bila dibanding dati tingkat pelayanannya yang tersedia sekarang menyebabkan sering terjadi crossing antar berbagai kegiatan. Banyaknya crossing yang terjadi, kurangnya fasilitas yang ada dan tata ruang yang kurang baik menyebabkan keridaknyamanan dan menimbulkan bad reputation bagi TPKL. Hal ini memancing perasaan tidak aman terhadap diri calon penumpang maupun barang bawaannya, karena banyak aksi tarik-menarik penumpang oleh agen, tukang becak dan tukang ojek. Bahkan banyak tindak pemerasan yang dilakukan oleh preman dan agen liar, terutama terhadap penumpang mancanegara.
Pada perencanaan relokasi TPKL Dumai ini akan ditekankan bagaimana menciptakan TPKL yang aman, representatif, mendukung kegiatan di dalamnya dengan permasalahan khususnya adalah bagaimana mengungkapkan bentuk tata ruang TPKL Dumai yang dapat menjamin rasa aman dan berkarakter 'terbuka' (tidak hanya sebagai sarana transportasi tetapi juga komersial).
Untuk menciptakan TPKL yang mampu menjamin rasa aman adalah dengan memperhatikan sistem sirkulasi, tata ruang luar, tata ruang dalam, fasilitas TPKL serta penampakan ruang dan bangunan. Sedangkan untuk menciptakan karakter 'terbuka' adalah dengan mengangkat aspek komersial dari TPKL, dan melakukan pembinaan/pewadahan bagi Pedagang Kaki Lima yang banyak terdapat di area TPKL. Kesemua hal-hal tersebut dibuat dengan pendekatan teori Defensible Space, dimana antara faktor physiologi dan faktor psikologi saling mempengaruhi.
Jadi konsep yang dihasilkan berupa konsep perencanaan dan perancangan TPKL yang mampu menjamin rasa aman dan menjadikan TPKL berkarakter 'terbuka' (tidak hanya sebagai sarana transportasi tetapi juga komersial), dimana fungsi dari keduanya saling mendukung. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Relokasi Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL) | en_US |
dc.subject | Pelabuhan Dumai | en_US |
dc.subject | Tinjauan pada Tata Ruang Bangunan | en_US |
dc.subject | Yang Menjamin Rasa Aman Bagi Penumpang | en_US |
dc.subject | Mengembangkan TPKL sebagai TPKL Terpadu | en_US |
dc.title | Relokasi Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL) di Pelabuhan Dumai Tinjauan pada Tata Ruang Bangunan yang Menjamin Rasa Aman Bagi Penumpang dan Mengembangkan TPKL sebagai TPKL Terpadu | en_US |