dc.description.abstract | Studio produksi film, fungsi utama yaitu mewadahi segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perfilman. Biasanya kegiatan yang pertama dilakukan yaitu pemilihan judul dan konsep syuting. Untuk mewadahi kegiatan tersebut otomatis dibutuhkan adanya ruangan. Banyaknya variasi ruang yang dibutuhkan menuntut adanya bantuan dalam bentuk konsep pembentukan massa.
Konsep yang digunakan yaitu karakteristik dalam pola geometri arabesk. Dimana jumlah karakteristik pembantunya ada 3 yaitu konektivitas, repetisi dan ekspansi.
Dimana arabesk terbentuk dari repetisi pola-pola geometris, agar terjadi kesinambungan antara pola yang satu dengan yang lain, dalam pola arabesk terdapat bentuk koneksi yang terwujud dalam garis-garis yang mengikuti bentuk pola tersebut. Pada akhirnya ketika dua karakteristik tersebut tergabung maka akar menimbulkan karakteristik yang ketiga yaitu ekspansi, dimana dalam arabesk tidak ada batasan dalam pembentukan pola.
Penerapannya pada bangunan studio yaitu :
1.
Repetisi, bangunan terbentuk dengan adanya penyusunan unit-unit ruang yang telah ditentukan ukurannya.
2.
Koneksi, realisasinya dalam bangunan berupa bentuk koridor penghubung antar massa bangunan, sebagai penunjang kegiatan yang berlangsung didalamnya.
3.
ekspansi, setelah kedua aspek diatas diperoleh maka bentuk bangunan memiliki keunggulan dalam hal pengembangan bangunan, dimana bila pada studio membutuhkan ruangan tambahan, maka tinggal menambahkan unit ruang pada susunan bangunan.
Demikian sedikit penjelasan tentang isi laporan ini. Penyusun harap dapat membantu dalam penyajian awal materi. | en_US |