Show simple item record

dc.contributor.authorThoni Fathoni Mukhson, 89340021
dc.date.accessioned2020-05-01T19:06:49Z
dc.date.available2020-05-01T19:06:49Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20101
dc.description.abstractManusia merupakan bagian dari lingkungan. Belakangan ini, kita memberati dan membebani lingkungan dengan perampasan dan kesewenang-wenangan. Kita lupa bahwa suatu saat kelak kita akan menanggung akibatnya. Bangunan adalah milik dari bumi, dengan bidang-bidang dan garis horisontal sejajar dengan pennukaan tanah, bangunan akan terasa serasi dan dekat dengan tanah(bumi). Ada kaitan yang erat antara alam lingkungan dan arsitektur. Frank Lloyd Wright Kampung Sangh yang yang terletak dijalur wisata pantai Carita dengan potensi yang jarang dimiliki pantai lain (perpaduan wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus), merupakan tempat yang cocok untuk dikembangkan sebagai fasilitas wisata. Kondisi alamnya sangat mendukung baik ditinjau dari jarak tempuh dari pusat kota maupun potensi alamnya yang layak ditawarkan sebagai fasilitas wisata. Untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam menciptakan fasilitas wisata pada lingkungan yang cukup alami (kampung Sanghyang) perlu dilakukan perencanaan dan perancangan dengan pendekatan lingkungan yang dimaksudkan adalah pendekatan lingkungan makro yaitu keberadaan masyarakat kampung Sanghyang dan wisatawan itu sendiri dan pendekatan lingkungan pada kepentingan mikro yaitu elemen alam itu sendiri. Alam lingkungan sebagai dasar perancangan fasilitas wisata dapat diperlakukan baik secara aktif (yang bisa ditata berupa vegetasi kontour, batuan karang, air dan pasir laut) selanjutnya sebagai faktor penunjang dalam perancangan maupun secara pasif (yang tidak bisa ditata berupa ombak angin laut, sinar matahari, perbukitan dan view) sebagai faktor penentu dalam perancangan. Fasilitas wisata yang ada saat ini di kawasan kampung Sanghyang adalah sarana akomodasi berupa cottage, inn, rumah penduduk, rumah makan, rumah bilyard, discotique dan karaoke, sedangkan fasilitas wisata yang saat ini belum ada adalah toko cendramata, warung makan tradisional, ruang ganti / toilet umum, pos pengawas pantai, panggung terbuka dan wapparpostel. Hanya dengan pendekatan lingkungan (yang berwawasan lingkungan) fasilitas wisata dapat dirasakan keberadaannya bagi masyarakat dari generasi sekarang dan generasi berikutnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPendekatan Lingkunganen_US
dc.subjectFasilitas Wisataen_US
dc.subjectKawasan Kampung Sanghyang Carita Jawa Baraten_US
dc.subjectLandasan Konsepsualen_US
dc.subjectPerencanaan dan Perancanganen_US
dc.titlePendekatan Lingkungan pada Fasilitas Wisata di Kawasan Kampung Sanghyang Carita Jawa Barat Landasan Konsepsual Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record