Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Suparwoko., MURP., Ph.D., IAI
dc.contributor.authorHendratmo Cesmamulya, 18515009 S.Ars
dc.date.accessioned2020-05-01T08:00:58Z
dc.date.available2020-05-01T08:00:58Z
dc.date.issued2019-11
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20072
dc.description.abstractProses perancangan arsitektur dalam dekade terakhir bersifat rasionalistik argumentatif ( glass box proses ) yang berdampak pada terjadinya penurunan kualitas professionalisme arsitek. Hal tersebut menjadikan peran arsitek tidak signifikan dalam pengambilan keputusan desain karena hanya berperan sebagai pemberi informasi kepada klien. Gambaran proses desain perancangan arsitektur terdapat pada Peraturan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2017 Tentang Arsitek, tetapi aturan tersebut sering kali tidak sesuai dengan realita, sehingga perancangan desain suatu proyek tidak berjalan secara efektif ditinjau dari proses pengambilan keputusan desain pada tahap konsep rancangan, pra- rancangan, pengembangan rancangan, dan pembuatan gambar kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perbedaan pengambilan keputusan desain arsitektur pada proyek pengadaan langsung dan tidak langsung. Pengambilan data proses desain dilakukan dengan cara wawancara dan bukti bahan rapat ataupun notulensi hasil rapat. Metode analisis menggunakan nilai perbandingan untuk mengevaluasi efektifitas peran profesionalisme arsitek pada rapat pertemuan dengan pengguna jasa yang terlibat dalam perancangan desain gedung Integrated Forest Farming Learning Center Universitas Gajah Mada ( pengadaan tidak langsung ) dan gedung PGSD Universitas Ahmad Dahlan Kampus V ( pengadaan langsung ) menggunakan variabel 7 steps to effective decision making yang terdiri dari Identify the Decision, Gather Information, Identify Alternatives, Weigh the Evidence, Choose Among Alternatives, Take Action, Review Your Decision dalam penentuan pengambilan keputusan desain arsitektur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada pengambilan keputusan desain arsitektur, proyek pengadaan tidak langsung lebih efektif dibandingkan dengan proyek pengadaan langsung.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengambilan Keputusan Desain Arsitekturen_US
dc.subjectPengadaan Langsungen_US
dc.subjectPengadaan Tidak Langsungen_US
dc.titleEVALUASI EFEKTIFITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DESAIN ARSITEKTUR PADA PROYEK PENGADAAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG Studi Kasus : Gedung Integrated Forest Farming Learning Center Universitas Gajah Mada dan Gedung PGSD Universitas Ahmad Dahlan kampus Ven_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record