PENGARUH KARAKTERISTIK DESAIN SELUBUNG BANGUNAN TERHADAP EFISIENSI ENERGI GEDUNG Studi Kasus : RS Muhammadiyah Tengaran dan Advanced Pharmaceutical Science Learning Center UGM
Abstract
Sebesar 55% energi yang dikonsumsi oleh bangunan digunakan untuk
pengkondisian termal bangunan gedung. Selubung bangunan bertindak sebagai
penghalang transfer termal antara lingkungan luar dengan ruang tertutup yang
terkondisikan. Elemen ini berperan besar dalam mengurangi beban energi
bangunan. Pada masa perancangan selubung bangunan, dilakukan proses kreatif
yang menghasilkan variasi karakteristik desain arsitektur selubung bangunan.
Penelitian ditujukan untuk mengkaji bagaimana karakteristik selubung bangunan
mempengaruhi efisiensi energi, serta mengkaji komposisi elemen selubung
bangunan yang signifikan mempengaruhi kinerja efisiensi energi. Penelitian ini
dilakukan dengan mengkaji karakter desain selubung dan kinerja efisiensi energi
dari 2 pra rancangan bangunan gedung. Studi kasus penelitian yang digunakan
adalah RS Muhammadiyah Tengaran dan Advanced Pharmaceutical Science
Learning Center (APSLC) UGM. Kedua gedung ini memiliki fungsi yang berkaitan
dengan kesehatan, namun memiliki karakteristik selubung bangunan yang berbeda.
Penelitian menggunakan metode komparatif, membandingkan hasil deskriptif
karakteristik selubung bangunan dikaitkan dengan kinerja efisiensi energi masingmasing
gedung.
Kinerja
efisiensi
energi
gedung
diperlihatkan
melalui
perhitungan
nilai
perpindahan termal menyeluruh (OTTV). Penelitian ini mendapati hasil
bahwa karakteristik desain selubung bangunan mempengaruhi kemampunan
efisiensi energi gedung, terutama energi untuk pengkondisian termal bangunan
gedung. Terbukti dalam penelitian ini kedua studi kasus memiliki perbedaan nilai
kinerja efisiensi energi yang diamati melalui nilai transfer termal menyeluruh
(OTTV) hingga 8 Watt/m2. Kemampuan selubung bangunan, kaitannya dengan
nilai perpindahan termal menyeluruh, dipengaruhi oleh kombinasi 4 komposisi
yang selaras dengan pembentuk karakteristik selubung bangunan. Komposisikomposisi
tersebut adalah proporsi massif-transparan, efek vertikalitashorizontalitas,
warna
dinding,
dan
jenis
material.
Dari
keempat
komposisi
tersebut,
karakteristik
proporsi masif - transparan merupakan karakteristik selubung
bangunan yang memengaruhi secara signifikan pada kinerja konservasi energi
bangunan gedung. Komposisi lainnya tidak signifikan mempengaruhi namun tetap
memiliki perbedaan pada nilai OTTV. Diharapkan melalui penelitian ini, proses
kreatif yang dilakukan perancang akan selalu menghasilkan variasi desain
selubung yang efisien dalam konsumsi energi. Penelitian lanjutan kaitannya
dengan aspek konsumsi energi lain yang dipengaruhi oleh karakteristik selubung
bangunan perlu dilakukan untuk menghasilkan simpulan yang lengkap dan
komprehensif bagi perancang di masa mendatang.