dc.description.abstract | Tanah pada dasarnya mempunyai peranan yang penting dalam suatu konstruksi. Ada beberapa
sifat tanah asli dan tidak semua tanah asli itu dapat memikul beban konstruksi yang berada diatasnya.
Salah satunya jenis tanah lempung yang mempunyai sifat daya dukung yang rendah. Penelitian ini
menggunakan tanah Desa Loano, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Maka dengan ini perlu diadakan perbaikan sifat-sifat tanah atau biasa disebut dilakukan stabilisasi. Stabilisasi ini
menggunakan kapur tohor dan matos yang bertujuan untuk menaikan daya dukung tanah yang berasal
dari daerah tersebut.
Penelitian ini akan melakukan stabilisasi tanah dengan kapur tohor 8%, 10%, 12% dan 16%
dengan pemeraman 1 hari, 7 hari dan 14 hari. Kemudian dengan penambahan matos 2%, 4% dan 6%
pada persentase kapur tohor 12% konstan dengan pemeraman 1 hari dan 14 hari. Penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan kapur tohor dan matos
sebagai bahan stabilisasi terhadap parameter kuat geser. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian
propertis tanah, pengujian Triaksial UU.
Hasil penelitian ini menunjukan jenis tanah lempung Desa Loano, Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan menggunakan metode USCS masuk kedalam kelompok
OH yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas sedang sampai tinggi. Dengan menggunakan
klasifikasi AASHTO masuk kedalam kelompok A-7 dan sub kelompok A-7-5 yaitu tanah lempung
dengan sifat sedang sampai buruk. Berdasarkan pengujian Triaksial UU mendapatkan nilai kohesi
terbesar pada penambahan 12% kapur tohor dengan pemeraman 14 hari sebesar 6,838 kg/cm
dan penambahan 12% kapur dan matos 6% dengan pemeraman 1 hari sebesar 4,565 kg/cm
2. Nilai sudut geser pada penambahan 12% kapur tohor dengan pemeraman 14 hari mengalami peningkatan sebesar 35,891° dan penambahan 12% kapur dan matos 6% dengan pemeraman 1 hari sebesar 34,626°. | en_US |