Show simple item record

dc.contributor.authorIrman Fakhrudin, 95310311
dc.contributor.authorMiftahul Iman, 97511194
dc.date.accessioned2020-04-29T10:49:27Z
dc.date.available2020-04-29T10:49:27Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19973
dc.description.abstractPekerjaan bekisting merupakan salah satu item pekerjaan beton. Bahan penyusun pekerjaan bekisting sebagian besar menggunakan material kayu. Karena harga kayu relatif mahal maka perlu adanya penekanan biaya, salah satunya dengan menganalisis indeks satuan upah dan indeks satuan bahan secara tepat untuk menggantikan indeks satuan upah dan indeks satuan bahan menurut BOW ( Burgerlijke Openbare Werken) yang relatif lebih boros dalam pelaksanaan di lapangan. Dalam menganalisis indeks dibedakan pada tiap jenis pekerjaan yaitu kolom, balok dan pelat lantai. Dalam menganalisis indeks satuan upah berdasarkan pada produktifitas tenaga kerja dalam hal ini mandor, kepala tukang kayu, tukang kayu dan pekerja untuk menghasilkan 1 m² pekerjaan bekisting dalam 1 hari sedangkan perhitungan indeks satuan bahan menggunakan pendekatan analisis lapangan dengan menghitung kebutuhan kayu terpasang di lapangan untuk setiap 1 m³ beton. Dengan menggunakan SPSS ( Statistical Product and Service Solution) diperoleh rata -rata indeks satuan upah analisis lapangan dan kemudian diperbandingkan dengan indeks analisis BOW. Dari perbandingan keduanya diperoleh eftsiensi penghematan harga satuan upah untuk pekerjaan bekisting kolom sebesar 68,23 % sedangkan untuk pekerjaan bekisting balok sebesar 63,26 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat lantai sebesar, 44, 16 %. Sedangkan untuk indeks satuan bahan berdasarkan perbandingan dengan analisis BOW dengan analisis lapangan untuk proyek Universitas Islam Indonesia diperoleh efisiensi penghematan untuk pekerjaan bekisting kolom sebesar 29,7 % sedangkan untuk pekerjaan bekisting balok sehesar 34,39 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat laniai sebesar 26 %. Pada proyek Universitas Pembangunan Nasional untuk pekerjaan bekisting kolom diperoleh efisiensi sebesar 45,46 % sedangkan untuk pekerjaan bekisting balok sebesar 29,48 % dan untuk pekerjaan bekisting pelat lantai sebesar 64,66 %. Untuk proyek Universitas Pembangunan Nasiunal indeks bekisting kolom dan bekisting balok lehih besar dari metode analisis BOW hal ini disebabkan penggunaan kayu dengan mutu yang rendah sehingga memerlukan lebih banyak jumlah kayu namun karena harga kayu dianggap setengah dari harga kayu baru masih terjadi penghematan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStudi Komparatifen_US
dc.subjectIndeks Pekerjaanen_US
dc.subjectBekisting Kolom, Balok, dan Pelat Lantaien_US
dc.subjectAnalisis BOWen_US
dc.subjectAnalisis Lapanganen_US
dc.titleStudi Komparatif Indeks Pekerjaan Bekisting Kolom, Balok, dan Pelat Lantai Berdasarkan Analisis BOW dan Analisis Lapanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record