Show simple item record

dc.contributor.authorLeiliyani, Nurul
dc.contributor.authorIndriani, Prapuspita
dc.date.accessioned2017-01-16T07:42:08Z
dc.date.available2017-01-16T07:42:08Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1995
dc.description.abstractGelagar pelat adalah salah satu jenis komponen struktur lentur yang digunakan untuk memenuhi keterbatasan profil pabrikasi. Gelagar pelat ini merupakan balok penampang langsing dengan rasio tinggi terhadap tebal (h/t) cukup besar sehingga pokok permasalahan yang terjadi adalah instabilitas atau tekuk, terutama untuk struktur kantilever yang memiliki lendutan yang cukup besar. Gelagar pelat yang tipis dan langsing serta berpengaku lebih disukai sebab lebih ringan dan ekonomis serta memiliki kekuatan pasca tekuk. Penelitian ekperimental terhadap gelagar pelat dengan panjang total 3500 mm dan memiliki panjang kantilever 1500 mm, menggunakan pelat dengan tebal 2 mm dan tinggi 400 mm sebagai badan gelagar serta Profil L 30x30x3 sebagai sayap gelagar yang kemudian dirangkai membentuk profil I dengan alat sambung baut dengan diameter 5 mm. Dalam penelitian eksperimental ini dibuat empat buah benda uji dengan dua variasi yaitu panjang kantilever dengan Lb = 1000 mm dan panjang kantilever dengan Lb = 1500 mm, bertujuan untuk mencari hubungan beban dengan lendutan, momen dengan kelengkungan; beban secara teoritis dengan beban pengujian, tasio momen kritis terhadap momen lapangan (Mcr/My) dengan rasio jarak dukungan lateral terhadap jari-jari girasi (L/ry) gelagar pelat kantilever. Hasil dari penelitian ekperimental ini diperoleh bahwa panjang kantilever dengan Lb = 1500 mm mempunyai kuat lentur vertikal lebih besar dari pada Lb = 1000 mm dengan daktilitas berbanding terbalik dengan kuat lenturnya. Dan untuk kuat lentur horisontal panjang kantilever dengan Lb = 1000 mm lebih besar dibanding dengan panjang kantilever dengan Lb = 1500 mm serta untuk daktilitasnya juga berbanding terbalik dengan kuat lenturnya. Untuk momen kelengkungan nilai EI untuk panjang kantilever dengan Lb = 1500 mm lebih besar dibanding dengan Lb = 1000 mm dan daktilitas kelengkungannya berbanding lurus dengan nilai EI momen kelengkungan. Untuk Lb = 1000 mm memiliki beban teoritis lebih kecil dari beban pengujian, sedangkan untuk Lb = 1500 mm beban teoritisnya lebih besar dari beban pengujian. Gelagar pelat kantilever dengan Lb = 1000 mm memiliki rasio Mer/My lebih besar dibanding Lb = 1500 mm sedangkan untuk rasio L/ry Lb = 1500 mm lebih besar dinding Lb = 1000 mm. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pemakaian dukungan lateral pada kantilever membuat gelagar lebih daktail.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectPerilaku Gelagar Pelat Kantileveren_US
dc.subjectVariasi Rasioen_US
dc.subjectJarak Dukungan Lateralen_US
dc.subjectJari-Jari Girasien_US
dc.titlePerilaku Gelagar Pelat Kantilever dengan Variasi Rasio Jarak Dukungan Lateral terhadap Jari-Jari Girasien_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record