Show simple item record

dc.contributor.authorOskar Patriawan R, 95310181
dc.contributor.authorFaisal Hafid, 95310221
dc.date.accessioned2020-04-28T23:20:13Z
dc.date.available2020-04-28T23:20:13Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19937
dc.description.abstractPerkembangan pembangunan seeara langsung menuntut perkembangan dibidang konstruksi, disektor pertambangan, meningkatnya produksi hasil tambang, dimana pertambangan tersebut menghasilkan limbah yang merugikan. P.T Aneka Tambang Nikel, Pomalaa, Sulawesi Tenggara membuang limbah nikel setiap hari. Limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat kasar pada beton. Limbah nikel (slag) merupakan sejenis batuan hasil pembuangan dari pembakaran ferronikel, berwama kelabu perak dan memiliki sifat-sifat menyerupai batu dan unsur silikat serta kapur yang terkandung didalamnya cukup tinggi. Kombinasi dari sifat-sifat inilah yang mendorong untuk diadakannya penelitian pemanfaatan limbah nikel (slag) sebagai pengganti agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak penggunaan limbah nikel (slag) sebagai pengganti agregat kasar pada campuran beton. Penelitian ini meninjau penggunaan limbah nikel dari PT. Aneka Tambang Tbk., Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara sebagai pengganti agregat kasar dalam adukan beton. Dalam pelaksanaanya digunakan benda uji silinder besi berukuran 30 cm dan diameter 15 cm dengan membuat sampel 5 buah variasi yaitu : 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dari berat agregat kasar batu pecah, yang masing-masing variasi menggunakan benda uji sebanyak 18 buah (15 buah untuk uji desak dan 3 buah untuk uji belah) pada umur beton 28 hari. Penelitian limbah nikel (slag) sebagai pengganti agregat kasar lebih menekankan pada uji kuat desak dan kuat tarik silinder beton dan seberapa besar persentase kekuatan beton seiring dengan penambahan persentase limbah nikel (slag). Dari hasil penelitian Limbah nikel (slag) sebagai pengganti agregat kasar menunjukkan bahwa kuat desak beton dengan menggunakan agregat kasar limbah nikel (slag) cenderung meningkat dibandingkan beton dengan menggunakan agregat kasar balu pecah, peningkatan terjadi seiring penambahan persentase limbah nikel (slag). Kuat desak optimal diperoleh pada variasi limbah nikel (slag) 100%, sebesar 12,95% yaitu dari 43,090 Mpa tanpa slag, menjadi 48,6711 Mpa. Untuk uji belah mengalami peningkatan kuat tarik optimal pada variasi 100% slag sebesar 12,23% yaitu dari 3,557 Mpa tanpa slag, menjadi 3,992 Mpa.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPengaruh Limbah Nikel (Slag)en_US
dc.subjectBahan Pengganti Agregat Kasaren_US
dc.subjectMutu Betonen_US
dc.titlePengaruh Limbah Nikel (Slag) sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar terhadap Mutu Betonen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record