Redesain Kawasan Pelabuhan Lama Kota Banyuwangi sebagai Obyek Wisata Bahari
Abstract
Perkembangan kepariwisataan di Banyuwangi cukup besar mengingat banyaknya tempat -
tempat wisata di Banyuwangi khususnya wisata pantai. Tempat - tempat wisata tersebut sebagian
besar berada diluar Rota Banyuwangi. Masyarakat yang berada di perkotaan akan kesulitan jika
sewaktu - waktu mereka ingin berwisata tetapi tidak ingin pergi jauh. Kebutuhan akan fasilitas wisata
yang ada di lingkungan perkotaan ini dipandang mempunyai peranan yang penting bagi pemenuhan
kebutuhan masyarakat perkotaan akan tempat wisata yang mudah dijangkau. Hal ini ditunjukkan oleh
potensi pengunjung yang datang ke Kawasan Pelabuhan Lama hanya sekedar untuk menikmati alam
pantai sedangkan kawasan tersebut tidak representatif untuk sebuah kawasan wisata. Artinya
kawasan tidak tertata dengan baik sebagai sebuah obyek wisata. Tidak cukup disitu. kegiatan -
kegiatan lainpun sering menggunakan kawasan ini sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Potensi
topografi kawasan berupa pemandangan taut, teluk yang sukup besar dan daratan yang rata
mendukung untuk pengembanan menjadi obyek wisata bahan. Pemberdayaan pelabuhan lama ini
merupakan salah satu cara terobosan baru untuk menggali potensi fasilitas pelabuhan yang kurang
menguntungkan.
Dalam kesempatan ini penulis mengajukan proyek untuk meredesain Kawasan Pelabuhan
Lama Kota Banyuwangi sebagai Obyek Wisata Bahan yang mengangkat dua buah permasalahan yaitu
permasalahan umum dan permasalahan khusus. Permasalahan umum yaitu bagaimana merencanakan
kembali Kawasan Pelabuhan Lama Kota Banyuwangi sebagai Obyek Wisata Bahan sedangkan
permasalahan khusus yang diangkat adalah bagaimana konsep Kawasan Obyek Wisata Bahan dengan
pendekatan Karaktenstik Seni Tari Gandrung sebagai faktor penentu perancangan. Untuk
memecahakan permasalahan tersebut penulis membahas dalam lingkug arsitektural yang berisi
pembahasan tentang bentuk. ruang dan susunannya. dalam pembahasan non arsitektural penulis
mengidentifikasi karakteristik kesenian yang dapat digunakan sebagai faktor penentu perencanaan
dan perancangan. Penulis menggunakan beberapa metode pembahasan antara lain pengumpulan dan
identifikasi data, analisis dan sintesis dan perumusan konsep perencanaan dan perancangan.
Dari analisis atau pembahasan dihasilkan konsep perencanaan dan perancangan obyek
wisata yang memadukan antara analisis kebutuhan fasilitas dengan karakteristik Seni Tari Gandrung
sehingga akan menghasilkan suatu desain kawasan dengan tema yang spesifik.
Collections
- Architecture [3656]