dc.description.abstract | Kuat Lentur Balok Beton "Fiber"
Kawat Bendrat Pasca Bakar.
Kelemahan beton yang paling menonjol adalah kuat tariknya rendah, salah
satu cara untuk meningkatkan kuat tarik beton adalah dengan menambah serat pada
adukan beton. Beton dengan tambahan serat disebut beton serat (Fiber Concrette).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat lentur balok beton fiber pasca
kebakaran. Banyaknya serat bendrat yang dicampurkan ke dalam adukan beton
sebanyak 3 % dan berat adukan. variasi suhu 500° C dan 600° C dengan lama
pembakaran selama 2 jam dan 3 jam serta suhu ruangan.
Pengujian balok dilakukan dengan pembebanan statis pada 1/3 bentang atau
"One-Third Point Loading" beban statis ditingkatkan dari 0 sampai balok
mengalami keruntuhan. Pada setiap pembebanan statis lendutan (defleksi) yang
terjadi pada titik-titik yang ditentukan diukur. Kemudian dibuat grafik yang
menunjukkan hubungan antara beban (P) dan lendutan (∆). Dengan menggunakan
tiga titik bantu, kelengkungan balok dianalisis dengan metode numeris "central
differences", kemudian dibuat grafik yang menunjukkan hubungan momen (M) dan
kelengkungan (∅).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa balok beton serat kawat bendrat
mengalami degradasi kuat lentur sebesar 12.5% untuk suhu 500°C selama 2 jam dan
3 jam, dan 25% untuk suhu 600 °C selama 2jam dan 3jam. Faktor kekakuan (EI)
balok beton serat kawat bendrat mengalami degradasi sebesar 55,64%, untuk suhu
500°C selama 2jam, 59,59% untuk suhu 500°Cselama 3jam, 67,24%, untuk suhu
600 °C selama 2jam, dan 70.53% untuk suhu 600°C selama 3jam.
Dari penelitian ini didapatkan hasil yaitu kemampuan balok serat kawat
bendrat dalam menahan beban mengalami penunman, lendutan mengalami
peningkatan. momen mengalami penurunan. kelengkungan mengalami peningkatan
dan kekakuan mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena terjadinya penurunan
kuat desak beton.
Kata kunci: kebakaran. lendutan. kelengkungan. kekakuan | en_US |