Perubahan Tata Guna Lahan dan Rasio Aliran Dasar Daerah Aliran Sungai Code Jogjakarta
Abstract
Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta memiliki luas lahan 3.185,80 km², sampai
tahun 2003 ini jumlah penduduk mencapai sekitar 3.207.385 jiwa dengan kepadatan
pemukiman yang sangat tinggi. Hal ini telah membawa dampak perubahan tata guna
lahan dari kawasan yang dulunya bersifat resap air sekarang berubah menjadi kawasan
kedap air bahkan bantaran sungai telah berubah menjadi lahan permukiman. Akibat dari
hal tersebut maka air hujan banyak yang melimpas ke sungai daripada meresap ke
dalam tanah. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengadakan penelitian tentang
"Perubahan Tata Guna Lahan Dan Kejadian Aliran Dasar Daerah Aliran Sungai Code
Jogjakarta".
Penelitian perubahan tata guna lahan berdasarkan data peta tata guna lahan tahun
1997 dan tahun 2002 dengan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) diperoleh
luasan tata guna lahan. Perubahan tata guna lahan dinyatakan dalam angka koefisien
lapisan kedap air. Penelitian aliran dasar Sungai Code digunakan data pengukuran debit
dan data tinggi muka air tahun 1994 sampai tahun 2003 di stasiun pos duga tinggi muka
air Kaloran dengan menggunakan model pengaliragaman maka diperoleh hidrograp.
Untuk memperoleh besarnya aliran dasar hidrograp dipisahkan dengan metode garis
lurus.
Hasil penelitian mendapatkan perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai
Code dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 sebesar 0,544 % sehingga lapisan
kedap air meningkat dari 0,610 sampai 0,611. Besarnya rasio perbedaan debit aliran
dasar Sungai Code pada musim kemarau dan musim hujan antara 1,57 sampai dengan
11,95. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan Daerah Aliran Sungai Code
sudah mengalami kerusakan.
Collections
- Civil Engineering [4187]