dc.description.abstract | Pelatihan Beladiri Jepang di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebuah tempat
latihan beladiri yang mewadahi kegiatan pelatihan dari berbagai jenis beladiri Jepang, dalam satu
tempat, sebagai sarana menampung peminat beladiri Jepang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perlu
diketahui bahwa peminat beladiri Jepang di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup besar yaitu dengan
pertumbuhan rata-rata 22% per tahun. Peminat beladiri Jepang juga merasa perlu mempelajari
teknik-teknik dari beladiri Jepang yang lain untuk memperkaya kemampuan dalam membeladiri.
Mengingat latar belakang dari tiap-tiap beladiri Jepang berasal dari satu induk serta memiliki filosofi
yang sama yaitu bushido, maka ada sebuah benang merah yang akan menjadi konsep dalam
perencanaan dan perancangan sebuah bangunan. Dalam hal ini, bushido memiliki empat poin
penting yaitu konsentrasi, ekspresi, loyal itas dan kekerabatan.
Jenis-jenis beladiri yang akan diwadahi dalam Pelatihan Beladiri Jepang di Daerah
Istimewa Yogyakarta ini terdiri atas empat jenis beladiri. Beladiri Jepang itu adalah Karate, Jujutsu,
Aikido dan Kendo. Dari keempatnya memiliki persamaan maupun perbedaan. Persamaannya antara
lain adalah sistem berlatih, yaitu fisik dan non fisik. Selain itu juga ada sedikit kemiripan dalam sistem
ranking. Perbedaaannya adalah pada teknik-teknik beladirinya. Sedangkan jika ditinjau dari segi
pengguna, Pelatihan Beladiri Jepang ini mewadahi tiga unsur yaitu atlet beladiri, pengelola dan
pengguna. Untuk mengakomodasikan itu semua tentu dibutuhkan ruang-ruang untuk mewadahinya.
Ruang-ruang itu antara lain ruang latihan, ruang pertandingan, ruang pengelola serta ruang-ruang
pendukung yang lain.
Penekanan pada penampilan bangunan mengambil pada empat poin penting dari
bushido yang kemudian ditranformasikan ke dalam bahasa arsitektur. Poin-poin seperti konsentrasi,
ekspresi, loyalitas dan kekerabatan dikomunikasikan ke dalam tata ruang luar maupun tata ruang
dalam melalui pola sirkulasi, orientasi serta skla dan proporsi. Selain itu juga perlu dipenuhi
persyaratan-persyaratan teknis sebuah tempat pelatihan beladiri Jepang.
Konsep bushido sebagai filosofi beladiri Jepang inilah yang menjadi dasar dalam
penataan tampilan bangunan. dalam penataan ruang dalam, menggunakan pola linear pada tempat
latihan serta penggunaan pola memusat pada hall. Untuk konsep sirkulasi ruang luar menggunakan
pola memusat sebagai wujud salah satu poin bushido yaitu konsentrasi. Demikian pula dengan tata
masanya, pada Pelatihan Beladiri Jepang ini menggunakan menggnakan pola memusat dan datum
sebagai wujud konsentrasi. Sedangkan untuk poin yang lain, seperti loyalitas juga memiliki andil
dalam tata masa dengan pola seimbang. Untuk poin ekspresi diperiihatkan struktur ekspose, warna
bangunan serta bentuk-bentuk kontras dan simbolis. Sedangkan poin kekerabatan diekspresikan
pada keintiman dalam ruang serta wama bangunan. Konsep sistem struktur menggunakan rigid
frame, yaitu berupa kolom, balok serta fondasi. Selain itu adalah konsep utilitas bangunan, dalam hal
ini menggunakan air bersih dari dua sumber, PDAM serta sumur bor dengan sistem double. Selain
itu bangunan juga dilengkapi pencegahan kebakaran, telekomunikasi, serta penangkal petir. | en_US |