dc.contributor.author | Blegooh Alun Sadayu, 95340133 | |
dc.date.accessioned | 2020-04-24T21:32:06Z | |
dc.date.available | 2020-04-24T21:32:06Z | |
dc.date.issued | 2003 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/19763 | |
dc.description.abstract | Kebutuhan masyarakat Yogyakarta akan sebuah tempat hiburan
alternatif dalam kota sekaligus tempat berinteraksi sosial dengan nuansa
keakraban sangatlah diperlukan.
Belum adanya gedung pertunjukan musik terutama untuk musik
modern yang memadai tidak sebanding dengan besarnya penikmat musik
modern yang ada di Yogyakarta.
Karakteristik penikmat musik dalam menyaksikan sebuah
pertunjukan musik tidak hanya datang menyaksikan terus pulang tetapi
sekaligus digunakan sebagai tempat berinteraksi sosial, berbincang-bincang
sambil menghabiskan waktu dan sebagainya. Di Yogyakarta
fasilitas gedung pertunjukan musik yang menyediakan fasilitas seperti itu
sangat kurang.
Permasalahan design adalah bagaimana merancang sebuah
gedung pertunjukan musik modern dan fasilitas ruang pendukung baik
ruang dalam maupun luar yang bemuansa akrab serta menciptakan
tingkat keakraban yang tentunya sesuai dengan sistem keruangannya
menjadi masalah utama.
Konsep perancangan guna mendapatkan gedung pertunjukan
musik modern yang bemuansa akrab pada sistem keruangan yang ada
adalah dengan melihat karakteristik penikmat musik modern itu sendiri
yaitu sebelum pertunjukan, sedang terjadi pertunjukan dan sesudah
pertunjukan musik.
Sebelum pertunjukan musik berlangsung fasilitas ruang
pendukung yang diperlukan adalah keruangan yang bisa digunakan ketika
sedang membeli tiket, menunggu pertunjukan, mungkin sambil makan
minum atau hanya sekedar ngobrol. Disinilah perlunya dibuat sistem
keruangan yang akrab. Ketika sedang terjadi pertunjukan juga perlu
adanya sistem keruangan sehingga pertunjukan dapat dinikmati secara
maksimal tanpa adanya gangguan.bahkan sampai terjadi interaksi antara
pemain dan penonton ataupun penonton dengan penonton sehingga
suasana keakraban dapat tercapai. Untuk itu perlu adanya batasan
kapasitas ruang pertunjukan dan pembedaan ruang pertunjukan yaitu
ruang pertunjukan tertutup dan ruang pertunjukan terbuka yang
pemakaiannya disesuaikan dengan jenis pertunjukan musik yang sedang
berlangsung. Sesudah pertunjukan berlangsung sistem keruangan yang
diperlukan adalah ruangan yang bisa menciptakan suasana akrab
mungkin untuk melanjutkan interaksi sosial sambil berkumpul menunggu
teman, ngobrol,makan,minum, atau bahkan melanjutkan berdisko dirumah
musik.
Pengaturan ruang guna memperoleh tingkat keakraban ruang
disesuaikan dengan fungsi peruangan yang ada dan tidak meninggalkan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terciptanya suasana akrab pada
sebuah ruangan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Gedung Pertunjukan Musik Modern di Yogyakarta | en_US |
dc.subject | Sistem Keruangan | en_US |
dc.subject | Bernuansa Akrab | en_US |
dc.subject | Ruang Pertunjukan | en_US |
dc.subject | Fasilitas Ruang Pendukung | en_US |
dc.subject | Salah Satu Wadah Interaksi Sosial | en_US |
dc.title | Gedung Pertunjukan Musik Modern di Yogyakarta Sistem Keruangan yang Bernuansa Akrab pada Ruang Pertunjukan dan Fasilitas Ruang Pendukung sebagai Salah Satu Wadah Interaksi Sosial | en_US |