dc.description.abstract | Kelurahan Kotagede yang termasuk di dalam Kecamatan Kotagede, Daerah
Istimewa Yogyakarta menyimpan banyak sejarah dan kebudayaan, dengan rentang waktu
yang cukup panjang seiring dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat di mulai
dari berdirinya Kraton Mataram I. Sejak dulu daerah Kotagede (Mataram) telah
memainkan peran sebagai gerbang informasi, ekonomi, serta sosial-budaya dari suatu
daerah.
Menurut Harastoeti Dh, 1999 Konsekwensi logis dari perkembangan penduduk
adalah perubahan yang terjadi pada sebuah kota. Bangunan atau lingkungan yang semula
hidup, kemudian ditinggalkan oleh pemakainya karena sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan yang baru. Agar supaya bangunan atau lingkungan tersebut tidak mati, perlu
dicari upaya untuk menghidupkannya kembali, yakni dengan memasukkan kegiatan
tertentu yang dapat menarik pengunjung ke dalam wadah yang sudah ada. Cara ini, yang
lazim di sebut revitalisasi, banyak dilakukan terutama untuk menyelamatkan bangunan atau lingkungan bersejarah dari kepunahan akibat pembangunan baru yang seringkali
dilakukan pada lahan yang sudah terbangun.
Bangunan Omah Dhuwur Gallery merupakan salah satu bukti nyata bahwa
kebesaran dan kemakmuran masyarakat Kotagede pada zaman dahulu itu betul-betul ada.
Dengan bentuk bangunan yang dapat mengadopsi bangunan Kolonial dan bangunan
Tradisional Jawa. Seiring dengan perkembangan zaman bangunan ini telah berkali-kali
berganti fungsi. Sejak beberapa dekade terakhir dalam keterpurukan perekonomian
negara, berimbas juga di dalam penanganan masalah bangunan kuno, karena biaya
perawatan bangunan yang cukup besar yang biasanya hanya mengandalkan dana dari
pemilikbangunan, mengakibatkan bangunan tidakterawat.
Revitalisasi sebagai salah satu jawaban untuk memecahkan masalah kiranya lebih
bijaksana jika dijadikan sebagai bentuk atau wadah untuk mengangkat hasil-hasil seni
dan budaya masyarakat setempat dalam bentuk komersil (galeri seni), disamping untuk
mengangkat potensi sub-kawasan Kotagede dalam bentuk fasilitas wisata juga sebagai
sarana untuk melestarikan warisan seni-budaya masyarakat Kotagede. | en_US |