Gedung Telkom Divisi Regional II Jakarta Landasan Konsepsual Perencanaan Dan Perancangan
Abstract
Keterbatasan lahan di DKI Jakarta sudah menjadi persoalan yang
tidak dapat dihindari Iagi. Dalam menghadapinya diperlukan pemikiran akan
efisiensi penggunaan lahan. Rencana penyatuan menara telekomunikasi
dengan Gedung Graha Citra Caraka dalam satu lahan terpadu, dilandasi oleh
keinginan untuk bisa menjawab masalah efisiensi dan keterbatasan lahan,
dengan maksud agar lahan yang ada, dapat berfungsi lebih optimal.
Disamping itu kehadiran menara telekomunikasi sebagai menara penangkap
gelombang dapat memberikan identitas yang jelas kepada PT Telkom bahwa
PT Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pertelekomunikasian. Serta agar dapat membangun image atau citra
perusahaan dikalangan masyarakat. Keinginan itulah yang akan diwakili oleh
karakter penampilan fisik bangunan Gudung Telkom.
Berangkat dari isu deregulasi, tentang penyelenggaraan
telekomunikasi, ditandai semakin maraknya keikutsertaan swasta dalam
penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang bekerja sama dengan badan
penyelenggara (PT Telkom), akhirnya menimbulkan kebutuhan akan ruang
yang representatif untuk pengelolaan bisnis telekomunikasi dari pihak-pihak
swasta, dan itu terus meningkat, penyedian akan ruang sewa tentunya dapat
memberikan pemasukan dalam hal keuntungan finansial (sewa ruang).
Dalam sebuah gedung kantor permasalahan tata ruang merupakan hal yang
vital dalam menunjang aktivitas pengguna. Untuk mengatasi hal tersebut
pemikiran akan ruang yang fleksibel perlu diperhitungkan, sehingga dapat
memenuhi tuntutan fungsi, dan dapat menjawab tantangan yang akan
dihadapi TELKOM dimasa mendatang.
Collections
- Architecture [3718]