dc.contributor.author | Pulung Amrih BP, 97512185 | |
dc.date.accessioned | 2020-04-24T02:10:02Z | |
dc.date.available | 2020-04-24T02:10:02Z | |
dc.date.issued | 2002 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/19727 | |
dc.description.abstract | Permasalahan yang dikemukakan pada penulisan ini adalah bagaimana
mendesain Gedung Kesenian Tradisional Surakarta yang mempunyai kenyamanan
audiovisual berbeda-beda, pada tiap-tiap jenis kesenian tradisional. Dengan tujuan
untuk mendapatkan desain dari Gedung Kesenian yang dapat memenuhi tuntutan
akan pengembangan dan pelestarian seni budaya, khususnya kesenian tradisional
Surakarta.
Metode berfikir yang digunakan adalah dengan merumuskan permasalahan-permasalahan
yang disimpulkan dari data-data yang melatar belakanginya,
kemudian diidentifikasikan sebagai penelusuran masalah dan mengungkapkan
faktor-faktor yang terkait didalamnya. Data tersebut kemudian dianalisis hingga
didapat kesimpuJan. Selanjudnya kesimpulan tersebut digunakan sebagai konsep
dasar dari perencanaan dan perancangan.
Pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan menganalisis data-data
mengenai kenyamanan audiovisual berdasarkan teori-teori untuk diterapkan dalam
perencanaan dan perancangan bangunan. Pada akhirnya hasil analisis dijadikan
konsep dasar perencanaan dan rerancangan yang meliputi 1). Kenyamanan
audio visual yaitu untuk audio koefisien penyerapan total yang diinginkan adalah
310,16. untuk visual jarak terdekat untuk kenyamanan memandang kepanggung
adalah 450 Cm. 2 ). Komponen desain yaitu elemen ruang menggunakan bahan
berpori untuk peredam suara dengan ketebalan 3,15 Cm , bentuk ruang
menggunakan sistem bentang lebar dengan ketinggian celling 7 M, pola penataan
tempat duduk menggunakan tipe berselang pada bagian depan dengan lantai datar
sedangan pada bagian belakang lantainya bersab dengan ketinggian tiap sab adalah
15,22 Cm, bentuk panggung menggunakan sistem hidrolik yang dapat memutar
lantainya sehingga dapat berubah dari panggung menjadi tempat duduk begitu pula
sebaliknya. Kesemuanya merupakan fleksibilitas dari ruang pertunjukan yang
dapat berubah sesuai dengan pertunjukan yang digelar sehingga dapat menampung
semua pertunjukan kesenian tradisional. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Gedung Kesenian Tradisional Surakarta | en_US |
dc.subject | Kenyamanan Audiovisual | en_US |
dc.subject | Pengunjung | en_US |
dc.subject | Tuntutan Perilaku Audiovisual | en_US |
dc.subject | Berbeda untuk Tiap-tiap Jenis Kesenian | en_US |
dc.title | Gedung Kesenian Tradisional Surakarta Kenyamanan Audiovisual bagi Pengunjung dalam Tuntutan Perilaku Audiovisual yang Berbeda untuk Tiap-tiap Jenis Kesenian | en_US |