Show simple item record

dc.contributor.authorDara Arum Prabawani, 97512085
dc.date.accessioned2020-04-24T01:51:33Z
dc.date.available2020-04-24T01:51:33Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19725
dc.description.abstractIndonesia merupakan Negara kepulauan yang 2/3 bagiannya terdiri dari kawasan perairan yang memiliki kekayaan sumber daya laut yang tidak terhingga, sehingga memerlukan suatu tindakan untuk melestarikannya mengingat bentukan terumbu karang hanya dapat terbentuk dalam kurun waktu ratusan tahun. Sejalan dengan perkembangannya, kawasan taman laut terutama di kawasan Pantai Wadibu tidak mendapat perhatian yang khusus. Oleh karena itu diperlukan suatu wadah berupa Fasilitas Penelitian sebagai tempat untuk mengadakan penelitian yang lebih optimal dengan mengeksploitasi kekayaan sumber daya laut secara maksimal tanpa merusak lingkungan. Agar masyarakat lebih berminat untuk mengunjungi fasilitas ini, diperlukan sesuatu yang menarik berupa kemasan wisata yang bertujuan untuk menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Namun terdapat suatu kendala yang harus dihadapi, yaitu bagaimana mempersatukan suatu fasilitas penelitian yang bersifat privat dengan fasilitas wisata yang cenderung publik. Kendala lain yang harus dihadapi adalah bagaimana kedua fasilitas tersebut dapat membentuk komposisi yang baik dengan lingkungan sekitar kawasan, baik terbadap site itu sendiri maupun diluar site. Usaha penyatuan kedua fungsi dan fasilitas diatas dapat dicapai dengan menciptakan "Sharing Facilities" berupa beberapa fasilitas pendukung, seperti restoran, cottage, area parkir, ruang pamer dan dermaga. Fasilitas diatas rata-rata bersifat publik, karena hanya di tempat-tempat inilah pengunjung dan peneliti mempunyai kesempatan untuk bertemu dan mengadakan komunikasi secara langsung. Sedangkan untuk pembentukan komposisi yang baik dengan lingkungan, dapat langsung dilihat secara visual ke dalam desain bangunan. Salah satunya adalah kolom-kolom berderet yang disesuaikan dengan ritme vegetasi kelapa yang banyak tumbuh di kawasan. Akhirnya dalam mendirikan bangunan pada suatu kawasan mampu mendukung aspek-aspek positif dan kawasan, tanpa menghilangkan bahkan merusaknya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectObjek Wisata Penelitianen_US
dc.subjectKelautan Kawasan Pantai Wadibuen_US
dc.subjectKabupaten Biak Numfor-Papuaen_US
dc.subjectLandasan Konseptualen_US
dc.subjectPerencanaan dan Perancanganen_US
dc.titleObjek Wisata Penelitian Kelautan Kawasan Pantai Wadibu di Kabupaten Biak Numfor-Papua Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record