Pemilihan Jenis Kayu dengan Menggunakan Metode PHA (Proses Hirarki Analisis) Studi Kasus pada Gedung Guest House PPPG Kesenian Yogyakarta
Abstract
Suatu material diadakan karena memberikan manfaat kualitas seiring dengan
biaya yang dikeluarkan. Informasi tentang material yang merupakan informasi
tentang kualitas dan harga dapat digunakan oleh pihak perencana atau manajemen
untuk melakukan penghematan-penghematan maupun perbaikan atau peningkatan
efisiensi. Sebuah nilai optimum dalam pemilihan material untuk bangunan terjadi jika
didapat manfaat maksimum dan harga minimum. Proses Hirarki Analisis adalah
sebuah metode pengambilan keputusan yang menstruktur masalah dalam bentuk
hirarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala
pnontas (optimum). Dalam hal ini penelitian ini bertujuan mengetahui prioritas
dalam pemilihan jenis kayu pada pekerjaan kayu di pembangunan gedung Guest
House PPPGKesenian Yogyakarta.
Analisis dilakukan dengan metode Proses Hirarki Analisis (PHA). Variabel-variabel
yang digunakan adalah harga dan kekuatan kayu. Untuk menerapkan PHA
dalam suatu masalah yang rumit dan tidak terstruktur terlebih dahulu harus dipecah
menurut komponermya masing-masing. Kemudian dihitung skala prioritasnya
dengan metode PHA. Dengan menggunakan eigen vector penilaian tersebut
disintesiskan sehingga diketahui variabel mana yang mempunyai skala prioritas
tertinggi sebagai hasil produk akhirnya.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah seyogyanya pada pekerjaan
kuda-kuda dipakat kayu kruing dengan selisih biaya 6,07% dari total biaya
penggunaan kayu pada pekerjaan kusen dipakai kayu kamper dengan selisih biaya
40,51% dan total biaya penggunaan kayu, pada pekerjaan gording dipakai kayu
krumg dengan selisih biaya 3,06%, pada pekerjaan usuk dipakai kayu kruing dengan
selisih biaya 1,86% dari total biaya penggunaan kayu, pada pekerjaan reng dipakai
kayu balau dengan tidak ada selisih biaya dan pada pekerjaan papan dipakai kayu
kruing dengan selisih biaya -0,39% dari total biaya penggunaan kayu. Pada
keseluruhan pekerjaan kayu didapat selisih 51,11% dari total biaya penggunaan kayu.
Collections
- Civil Engineering [4192]