dc.contributor.author | Basyier Gemaning Insan, 03512083 | |
dc.date.accessioned | 2020-04-23T04:50:31Z | |
dc.date.available | 2020-04-23T04:50:31Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/19677 | |
dc.description.abstract | Kota Pekalongan merupakan kota penghasil kerajinan batik serta pusat
perkembangan batik dari jaman dahulu hingga sekarang, sehingga disebut sebagai
kota batik.
Pesatnya perkembangan batik di kota Pekalongan sehingga membutuhkan
sebuah wadah yang mampu mengumpulkan, mengkoleksi, sera menyajikan
sebagai sarana pendidikan dan promosi serta mampu menjadi ciri bagi kota
Pekalongan.
Wadah tersebut adalah sebuah museum yang juga mampu menjadi ciri
bagi kota Pekalongan dengan mentransformasikan karakter motif Jlamprang
sebagai motif asli Pekalongan ke dalam ruang bangunan. Sehingga para
pengunjung dapat merasakan karakter motif Jlamprang pada ruangan museum.
Motif Jlamprang merupakan motif yang berkembang di kota Pekalongan
yang berasal dari kain tenun Patola dari India. Karakter motif Jlamprang adalah
bentuknya yang geometris, simetris, memiliki irama selang-seling, dengan
penggunaan warna-warna yang cerah. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Museum Batik Pekalongan | en_US |
dc.subject | Mentransformasikan Motif Jlamprang | en_US |
dc.subject | Kedalam Karakter Bangunan | en_US |
dc.title | Museum Batik Pekalongan Mentransformasikan Motif Jlamprang Kedalam Karakter Bangunan | en_US |