Media Penelitian dan Pengembangan Potensi Air Preseden Air + Arsitektur
Abstract
Air adalah misteri. Ia dimitoskan
secara beragam dalam berbagai budaya:
melambangkan kesucian, kesuburan,
kekuasaan, kehidupan dan atau kematian.
Sebab itu, menifestasi fisiknya -yakni
bentukan arsitekturalnya- memiliki kesamaan
sekaligus keragaman, ini terlihat
dalam hal pembentukan ruang dan massa,
perbandingan antara air dan bangunan,
penentuan orientasi visual, dan penyelesaian
detail-detailnya.
Tamansari di Yogyakarta melam
bangkan keintiman dan saling keterkaitan
sebagaimana hubungan antara pria dan
wanita, pada taman Sunyaragi dikatakan
sebagai lambang penyucian dengan pintu
menuju Mekkahnya dan pengkonsentrasian
kekuasaan, sedangkan di Angkor Kamboja
melambangkan kekuasaan.
Perbandingan antara bangunan
dan air pada Tamansari 1: 2, dan pada
Angkor 1 :2. Orientasi visual di Tamansari
adalah air (kolam) itu dominan, di
Sunyaragi air (grotto dan cascade) sebagai
tirai pintu menuju Mekkah, dan di Angkor
air (pond dan pool) sebagai pergumulan
sang Naga dan baginda Raja. Elemen yang
banyak di Tamansari adalah pool, basin,
grilles, dan barceau, di Sunyaragi terdapat
grotto, barceau, cascade, basin, dan pond,
sedangkan di Angkor adalah basin dan
pool sebagai reflektor.
Perencangan Media Penelitian dan
Pengembangan Potensi Air mengadopsi
konsep-konsep dari tiga bangunan tersebut
untuk menciptakan tatanan yang menunjukkan
sifat air (pergerakan, ketenangan
dan warna dasar air).
Water is mysterious. It's myth differs
among cultures: symbolize sacredness, fertility,
power, death and or life. Therefore, its physical
manifestation -i.e. architectural form—shows
both similarities and variations. This could be in
arrangementof mass and space, proportion
between the water and the building, domination
of visual orientation, andfinishing of the detail.
Tamansari Yogyakarta symbolize
sexual relation as woman and man, Taman
Sunyaragi Cirebon symbolize sacredness and
the way to Makkah while Angkor Cambodia
symbolize power.
Proportion between the building and
the water in Tamansari is 1:2, while in Angkor
1:2 too. Visual orientation in Tamansari is
domination the water (pool), in Sunyaragi
domination the water (cascade andgrotto) is veil
to Makkah, and while in Angkor the water (pond
and pool) is struggle the dragon and the king.
Element in Tamansari are pool, basin, grilles dan
barceau, in Sunyaragi are grotto, barceau,
cascade, basin, and pond, in Angkor are basin,
pool, and pond.
The design of Water Research Centre
adopts those concepts to create an architectural
form thatthe wateraspect.
Collections
- Architecture [3658]